Page 221 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 221
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
6.3.4 Rencana Tata Letak Bangunan (Blockplan dan Siteplan)
Perencanaan tata letak bangunan dalam kawasan Saba Budaya Baduy harus
mempertimbangkan prinsip keberlanjutan lingkungan, keteraturan ruang berbasis adat, serta
keseimbangan antara aktivitas masyarakat dan kebutuhan wisatawan. Blockplan kawasan ini
akan dibagi ke dalam beberapa zona utama, yaitu zona inti permukiman Baduy Dalam, zona
Baduy Luar sebagai area interaksi dengan dunia luar, serta zona penyangga yang berfungsi
sebagai titik akses wisata dan fasilitas pendukung. Di zona inti, tata letak bangunan tetap
mempertahankan pola terpusat, dengan rumah-rumah tradisional yang berorientasi
menghadap ke arah tertentu sesuai aturan adat. Sementara itu, di Baduy Luar, pola tata letak
lebih fleksibel, dengan beberapa bangunan berada di sepanjang jalur utama yang
menghubungkan permukiman dengan desa-desa di luar kawasan Baduy.
Siteplan kawasan akan difokuskan pada penyesuaian tata ruang dengan kondisi geografis
dan kelestarian lingkungan. Bangunan yang dirancang, terutama di zona penyangga, akan
menggunakan material alami seperti kayu, bambu, dan ijuk agar tetap menyatu dengan
lanskap alam. Fasilitas seperti pusat informasi wisata, jalur trekking, tempat istirahat, dan area
perdagangan hasil kerajinan akan ditempatkan di titik strategis tanpa mengganggu
keseimbangan ekosistem. Jalur utama bagi wisatawan akan diarahkan ke zona penyangga
dan Baduy Luar, dengan batasan akses ketat menuju Baduy Dalam untuk melindungi privasi
dan kelestarian adat masyarakat setempat.
Dalam perencanaan ini, blockplan dan siteplan disusun dengan konsep pengelolaan ruang
berbasis adat dan konservasi lingkungan. Tidak akan ada pembangunan infrastruktur modern
yang bertentangan dengan aturan adat, sehingga tata letak bangunan dan fasilitas pendukung
harus tetap mengacu pada nilai-nilai tradisional masyarakat Baduy. Zonasi yang jelas dan tata
letak yang terstruktur akan memastikan bahwa pengembangan kawasan dapat meningkatkan
pengalaman wisata tanpa mengorbankan keseimbangan sosial, budaya, dan ekologi. Dengan
demikian, rencana ini dapat mendukung pengelolaan kawasan yang berkelanjutan, di mana
Baduy tetap mempertahankan identitasnya sebagai kawasan adat yang lestari dan menjadi
contoh integrasi antara tradisi dan pariwisata yang bertanggung jawab.
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 6- 16

