Page 227 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 227
tahun 2021 menjadi sebanyak 495 orang. Tahun 2022 menjadi sebanyak 994 orang, dan 2023
menjadi 1.030 orang. Untuk ormas HPI pada tahun 2019 memiliki 30 orang anggota, pada tahun
2020 memiliki 30 orang anggota. Lalu, pada tahun 2021 memiliki sebanyak 50 orang anggota,
tahun 2022 memiliki anggota sebanyak 48 orang dan tahun 2023 menjadi sebanyak 77 anggota.
Ormas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) pada tahun 2019 memiliki anggota sebanyak
30 orang, tahun 2020 juga memiliki jumlah yang sama yakni 30 orang. Pada tahun 2021 memiliki
anggota sebanyak 70 orang, tahun 2022 menjadi 40 anggota dan 2023 menjadi 20 anggota.
Selanjutnya, Ormas Balawisata memiliki jumlah anggota yang sama dari tahun 2019-2013 yaitu
sebanyak 45 anggota. Untuk barista dari tahun 2022-2023 memiliki 13 orang. Pramusaji memiliki
sebanyak 23 anggota dari tahun 2022-2023.
Ormas Masyarakat Sadar Wisata (MaSaTa) memiliki anggota sebanyak 18 orang pada
tahun 2020, dan pada tahun 2021-2023 menjadi 20 anggota. Dan Ormas Saka Pariwisata memiliki
anggota sebanyak 150 orang dari tahun 2021-2023. Untuk Ormas Saija Adinda memiliki anggota
pada tahun 2019-2023 memiliki anggota sebanyak 20 orang. Untuk Sertifikasi Houskeeping
memiliki anggota pada tahun 2023 sebanyak 25 orang. Chef atau Juru Masak sebanyak 25 orang
anggota.
Organisasi Masyarakat akan secara efektif membantu mengembangkan pariwisata
Geopark Bayah Dome ketika bekerja bersama-sama dan memiliki tujuan yang sama untuk
mengembangkan pariwisata.
5.2.11. Analisis SWOT di Kawasan Geopark Bayah Dome
Tabel 5.2 Analisis SWOT di Kawasan Geopark Bayah Dome
FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESS)
- Keunikan Warisan Geologi: - Terbatasnya Konservasi dan
Geopark Bayah Dome memiliki Sarana Edukasi Geologi:
kekayaan geologi yang unik, Upaya perlindungan in-situ
termasuk bentang alam karst di warisan geologi belum optimal.
Bayah dan Cilograng, serta intrusi Contohnya, Geosite fosil kayu
granodiorit dan batuan metamorf Sempur di Sajira belum
di Cihara yang bernilai memiliki fasilitas konservasi
internasional dan nasional. dan display (museum/pusat
Keanekaragaman geologi ini informasi) di lokasi. Ketiadaan
menjadi daya tarik ilmiah dan sarana ini membuat potensi
wisata, diperkuat oleh adanya fosil edukasi dan konservasi geologi
kayu (petrified wood) Sempur di kurang termanfaatkan secara
Sajira dan jejak vulkanisme purba penuh.
Depresi Citorek. - Keterbatasan SDM
- Warisan Sejarah Pertambangan: Pariwisata:
Terdapat situs bersejarah Sumber daya manusia lokal
pertambangan emas pertama di yang terampil sebagai pemandu
Indonesia, yaitu Kompleks geowisata atau interpreter
Mineralisasi Cirotan-Cikotok, yang masih minim. Hal ini menjadi
menyimpan satu-satunya urat kelemahan dalam pelayanan
emas tersisa sebagai bukti sejarah wisata – turis yang datang
tersebut. Aset geologi-historis ini mungkin kesulitan mendapat
memberi nilai tambah sebagai penjelasan/interpretasi
destinasi edukasi (misalnya berkualitas tentang geosite, dan
rencana diorama tambang emas) program edukasi publik kurang
dan potensi cerita geopark yang berjalan akibat kurangnya
kuat. fasilitator kompeten.
- Keragaman Budaya Lokal: - Minimnya Penelitian dan
Kawasan Geopark mencakup Publikasi:
komunitas adat yang khas seperti
202