Page 16 - Ekplorasi KARST dan Gua di Kawasan TNGHS
P. 16

awasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak
                 terletak di tiga kabupaten,yaitu Kabupaten Suk-
                 abumi, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor
       Kdengan luas kawasan 87.669 Hektare . Topogra-
        fi wilayah ini berbukit-bukit  dan  bergunung-gunung,
        pada kisaran ketinggian antara 500–2.211 mdpl. Pun-
        cak-puncaknya di  antaranya adalah G. Halimun  Utara
        (1.929 m), G. Ciawitali  (1.530 m), G. Kencana (1.831
        m), G. Botol (1.850 m), G. Sanggabuana (1.920 m), G.
        Kendeng Selatan (1.680 m), G. Halimun Selatan (1.758
        m), G. Endut (timur) (1.471 m), G. Sumbul (1.926 m),
        dan G. Salak (puncak 1 dengan  ketinggian 2.211 m,
        dan puncak 2 setinggi 2.180 m). Kawasan TN Gunung
        Halimun–Salak memang merupakan daerah yang basah.
        Curah hujan tahunannya berkisar antara 4.000–6.000
        mm,  dengan  bulan kering  kurang dari  3 bulan di an-
        tara Mei hingga  September. Iklim ini digolongkan ke
        dalam tipe A hingga B menurut klasifikasi curah hujan
        Schmidt dan Ferguson, suhu bulanannya berkisar antara
        19,7–31,8 °C, dan kelembaban udara rata-rata 88%  .

               Kawasan TN Gunung Halimun Salak digolongkan
        menjadi tiga jenis tutupan hutan, yaitu zona perbukitan
        atau colline, zona hutan pegunungan bawah dan zona
        pegunungan  atas, zonasi ini digolongkan berdasar-
        kan ketinggian. Catatan sementara mendapatkan lebih
        dari  500  spesies tumbuhan  yang tergolong  ke  dalam
        266 genera 93 suku yang hidup di kawasan konserva-
        si ini. Fauna  yang terdapat  dalam kawasan yaitu 61
        spesies mamalia,  beberapa spesies yang endemik  Pu-
        lau Jawa dan  spesies terancam  punah  (endangered).
        Spesies-spesies terancam punah yang masih dapat di-
        jumpai di antaranya macan tutul jawa (Panthera pardus
        melas),  kucing hutan  (Prionailurus  bengalensis),  owa
        jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata), lu-
        tung (Trachypithecus auratus) sedangkan untuk spesies
        burung ada 244 spesies atau setara dengan 50 % dari
        jumlah jenis burung yang hidup di Jawa dan Bali ser-
        ta menjadikan  Kawasan  TNGHS  menjadi  IBA (Import-
        ant  Bird  Areas).  Tercatat pula 27 spesies amfibi,  50
        spesies reptilian, 26 spesies capung dan 31 spesies ikan.

               Dalam pengelolaannya,  TNGHS terbagi menjadi
        3 wilayah kerja yaitu Seksi Pengelolaan Taman Nasional
        Wilayah (SPTNW) Lebak, Bogor, dan Sukabumi dan mas-
        ing-masing SPTNW membawahi beberapa resort kerja.
        Wilayah kerja TNGHS terletak dalam 28 kecamatan, di-
        mana 9 kecamatan di Kabupaten Bogor, 8 kecamatan di



    16
    EKSPLORASI
    LAWALATA IPB
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21