Page 17 - Ekplorasi KARST dan Gua di Kawasan TNGHS
P. 17
Kabupaten Sukabumi dan 11 kecamatan
di Kabupaten Lebak. Secara keseluru-
han terdapat 123 desa yang sebagian
atau seluruh wilayahnya berada di da-
lam dan/atau berbatasan langsung den-
gan kawasan TNGHS. Komposisi jumlah
penduduk dari ke-123 desa tersebut
terdiri dari: 155.345 jiwa di Kabupaten
Sukabumi (Tahun 2006), 296.138 jiwa
di Kabupaten Bogor (Tahun 2005) dan
154.892 jiwa di Kabupaten Lebak (Ta-
hun 2005). Berdasaran survey kampung
yang dilakukan oleh GHSNP MP-JICA
pada tahun 2005 dan 2007, ter-
catat ada 348 kampung yang be-
rada di dalam kawasan TNGHS.
Masyarakat lokal yang ada umum-
nya adalah suku Sunda, yang terbagi ke
dalam kelompok masyarakat kasepuhan
dan bukan kasepuhan. Untuk masyarakat
kasepuhan secara historis penyebarann-
ya terpusat di Kampung Urug, Citorek,
Bayah, Ciptamulya, Cicarucub, Cisung-
sang, Sirnaresmi, Ciptagelar dan Cisitu.
Masyarakat kasepuhan masih memiliki
susunan organisasi secara adat yang ter-
pisah dari struktur organisasi pemerin-
tahan formal (desa). Berdasarkan wilayah
hidupnya, masyarakat Kasepuhan Banten
Kidul tersebar di Banten, Sukabumi dan
Bogor. Di daerah Banten Selatan (Bant-
en Kidul) warga Kasepuhan (incu putu)
bermukim di sekitar Kecamatan Bayah
yang antara lain terkonsentrasi di kam-
pung Tegal Lumbu, Cicarucub, Cisung-
sang, Cicemet, Sirnagalih dan banyak
lagi perkampungan tersebar di sekitar
Desa Mekarsari, Sirnagalih, Sukamulya,
Neglasari, Hergamanah, Warung Bant-
en, Cihambali, Cikuda dan Citorek. Di
Kecamatan Jasinga antara lain tersebar
Penelusur gua sedang mengama-
ti stalakmit (atas), Salah satu jenis
jamur yang tumbuh di serasah ranting
(bawah) (© LAWALATA IPB, 2017) 17
Desember
2017