Page 215 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 215

berlokasi  di  Desa  Sawarna,  Kecamatan  Bayah,  pantai  ini  dikelola
                             langsung oleh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Perhutani. Pantai ini

                             juga merupakan tempat Sungai Cipamubulan bermuara. Pulo Manuk
                             yang memiliki luas hampir mencapai 5 hektar ini banyak disinggahi

                             burung. Selain burung, di pulau ini juga terdapat habitat kera, seperti

                             lutung  dan  monyet. Pulo  Manuk  ini  berjarak  200  meter  dari  bibir
                             pantai kita bisa ke sana jika air laut dalam keadaan surut, dan ketika

                             surut dan Pulo Manuk merupakan tempat persinggahan bermacam-

                             macam  jenis  burung  dari  berbagai  daerah  dan  mancanegara,  dan
                             ketika air laut surut kita bisa melihat berbagai macam burung seperti

                             burung  kuntul,  burung  cerek  jawa  dan  burung  camar  yang  sedang

                             mencari makan di hamparan karang yang luas.
                                    Sebelum  menyeberangi  Jembatan  Pulo  Manuk,  Anda  akan

                             mendapati hamparan tanah yang luas. Menurut sejarah, pada jaman

                             penjajahan  Jepang  dulu  pernah  didirikan  stasiun  kereta  api  yang
                             menghubungkan Pulo Manuk dengan Saketi dan Rangkasbitung dan

                             berakhir  di  Jakarta.  Namun  selama  proses  pembuatannya  yang

                             dikerjakan  dengan  sistem  romusa  cukup  memilukan.  Pembuatan
                             stasiun kereta api tersebut memakan korban sebanyak 93.000 Jiwa. Di

                             mana jenazah korban juga tidak diperlakukan sebagaimana mestinya.
                             Saat ini tidak ada benda bersejarah yang tertinggal kecuali tumpukan

                             batu  bara  di  sepanjang  tepi  jalan  dan  tugu  peringatan  romusa  di

                             Terminal  Bayah.  Wisatawan  juga  bisa  berwisata  ke  kawasan  hutan
                             lindung Gunung Kembang, karena banyak satwa burung seperti elang,

                             cenderawasih,  merak,  rajawali,  dan  lainnya. Tak  jauh  dari  lokasi

                             sekitar ada sebuah gua yang bernama Lawang Saketeng. Gua itu konon
                             pada  zaman  dahulu  merupakan  tempat  pertapaan  Prabu

                             Siliwangi. Tak  jarang,  warga  kerap  kali  menjadikan  tempat-tempat
                             tersebut sebagai objek wisata ziarah.

                                    Selain itu wisatawan juga bisa berenang di kolam renang yang

                             telah  disediakan,  terdapat  juga  spot  foto,  saung  atau  tempat
                             peristirahatan  sementara  dan  fasilitas  penginapan.  Penginapan  di





                  192                                                   Isu dan Strategi Pengembangan Geopark Bayah Dome
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220