Page 88 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 88
karena itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihak
pemerintah desa membentuk suatu kesatuan ketertiban dan keamanan
untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Salah satu kriteria
dalam pembangunan Desa Wisata adalah kemudahan aksesibilitas. Meski
aksesibilitas menuju Desa Sawarna sudah ditunjang oleh infrastruktur
jalan yang bagus, namun jarak tempuh menuju Desa Sawarna masih
terbilang cukup jauh. Untuk menuju Desa Sawarna, wisatawan yang
datang dari Jakarta perlu menempuh jarak dengan waktu perjalanan
selama 7-8 jam. Hal ini diakibatkan karena untuk menuju Desa Swarna
belum terdapat akses jalan tol. Seperti yang disampaikan oleh Pak Lili
‘’Desa Sawarna itu memiliki kelemahan aksesnya yang cukup jauh, karena
belum ada jalan tol. Sehingga kita kalah saing dengan daerah-daerah
sekitar kita seperti Sukabumi, Kecamatan Malingping. Orang-orang yang
datang dari Jakarta pasti melewati kecamatan Malingping, karena pejalan
yang jauh orang lebih memilih singgah di Malingping dan menikmati
pariwisata di daerah tersebut. Sedangkan orang-orang yang berasal dari
Jawa Barat seperti Bogor dan sekitarnya pasti melewati Sukabumi, karena
jarak dari Sukabumi ke Sawarna masih jauh orang lebih memilih singgah
di Sukabumi’’.
Berdasarkan wawancara dengan Pak Lilik, Desa Wisata Sawarna
memiliki kelemahan yaitu lemahnya daya saing dengan daerah sekitar
Desa Sawarna. Hal ini diakibatkan aksesibilitas menuju Desa Sawarna
yang cukup jauh dan belum tersedianya jalan tol menuju Desa Sawarna.
Selain itu aksesibilitas menuju destinasi wisata masih terbilang kurang
baik, masih banyak destinasi wisata yang hanya memiliki aksesibilitas
berupa jalan setapak serta jalan tanah yang dapat membahayakan
pengunjung. Hal ini menjadi faktor kurangnya minat wisatawan untuk
mengunjungi destinasi-destinasi yang ada di Desa Sawarna.
Peran Desa Wisata dalam Mendorong Pembangunan... 79