Page 26 - Ekplorasi KARST dan Gua di Kawasan TNGHS
P. 26
4. Tropical Karst
Tropical Karst berbeda dengan karst di iklim sedang dan kutub, perbedaan
ini disebabkan oleh presitipasi dan evaporasi yang besar. Prestisipasi yang besar
menghasilkan aliran permukaan sesaat yang lebih besar, sedangkan evaporasi
menghasilkan rekristalisasi larutan karbonat membentuk lapisan keras dipermu-
kaan. Tropical Karst secara rinci dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 1) Kegelkarst
; yang dicirikan oleh kumpulan bukit-bukit berbentuk kerucut yang sambung
menyambung. Sela antar bukit kerucut membentuk cekungan dengan berbentuk
seperti bintang yang dikenal dengan kockpit. Contoh Kegelkarst di indonesia
antara lain adalah Karst Gunung Sewu dan Karst Karangbolong. 2)Turmkarst ;
merupakan tipe karst kedua yang sering dijumpai di daerah tropis. Tipe karst
ini dicirikan oleh bukit-bukit dengan lereng terjal, biasanya ditemukan dalam
kelompok yang dipisahkan satu sama lain dengan sungai atau daratan aluvial.
Doline
Doline merupakan cekungan tertutup berbentuk bulat atau lonjong den-
gan ukuran beberapa meter hingga kurang satu kilometer. Doline di lteratur-lit-
eratur karst sering disebut dengan berbagai istilah , seperti sinkhole, sink swal-
low holes, cenote dan blue hole. Doline sering dijumpai pada kawasan karst ,
bahkan di daerah sedang, proses karstifikasi selalu diawali dengan terbentukn-
ya doline tunggal akibat dari proses pelarutan yang terkonsentrasi. secara sing-
kat dapat dikatan bahwa karstifikasi merupakan proses pembentukan doline dan
gua-gua bawah tanah, sedangkan bukit-bukir karst merupakan bentukan sisa/
residual dari perkembangan doline. Doline menurut Cvijic (1893) dikelompok-
kan menjadi 3 kategori yaitu doline mangkok, doline corong, dan doline sumur.
Gambar 1 Bentuk-bentuk doline , A) doline mangkok,
B) doline corong, C) doline sumur
Biota dan Ornamen Gua
Kehidupan yang ada didalam gua memiliki karakteristik yang unik, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah kondisi lingkun-
gan, ketersediaan makanan yang tidak begitu melimpah serta ketersediaan
cahaya matahari yang kurang oleh sebab itu biota-biota yang ada di dalam
gua cenderung memiliki pergerakan yang tidak begitu aktif bahkan cend-
erung pasif. Biota yang sering dijumpai di dalam gua diantaranya jangkrik,
laba-laba, diplopoda, kelelawar, walet, kalacemeti(Amblypygi), stenacellus
(udang gua) dan ikan. Sedangkan untuk ornamen gua yang sering di jump-
ai diantaranya stalakmit, stalaktit, gordam, flowstone, pilar, dan sodastraw.
26
EKSPLORASI
LAWALATA IPB