Page 222 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 222
Desa Sawarna, untuk harga tiket masuk pengujung di kenakan
retribusi sebesar Rp. 5000/orang. Untuk melihat objek pariwisata ini
dapat dilihat pada gambar 4.27
Sumber: Hasil Dokumentasi Survei 2022
Gambar 4.27 Gua Langir
l. Gua Harta Karun/Gua Jepang
Gua harta karun atau yang disebut juga Gua Jepang berada di kampung
Sangko, Desa Sawarna, merupakan gua yang digali di tebing pantai gua
langir sejarah Gua Harta Karun berdasarkan cerita warga Gua Harta
Karun merupakan gua yang menjadi tempat persembunyian harta
karun dari penjajah Jepang, selain itu banyak menyimpan kekayaan
bumi seperti batu bara, dan lainnya. Hal ini sesuai yang disampaikan
oleh warga setempat Bapak Ibong (51 tahun), dan Bapak Supandi (59
tahun), penduduk desa Sawarna yang di ceritakan oleh para orang
tuanya, Gua Harta Karun tersebut dibangun sebagai markas tentara
untuk mengintai lautan, selain itu gua tersebut menjadi gudang
penyimpanan barang-barang yang di kirim melalui jalur laut.
Menjelang Jepang kalah dan ingin meninggalkan Bayah gua tersebut di
hancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan dinamit dan para
pekerja romusa yang bekerja di gua tersebut ikut terkubur tidak ada
seorang pun pekerja romusa yang selamat. Gua Harta Karun hanya
menyisakan lubang yang berbentuk ceruk yang memiliki tinggi lubang
sebagai pintu yang berdiameter 2m dan lebar 3m. Gua Harta Karun
sejajar dengan Gua Langir, Gua Kanekes dan Gua Seribu Candi. Gua
Peran Wilayah Kecamatan dalam Mendukung Parawisata 199