Page 226 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 226
stalagmit yang menghiasi langit-langit dan seisi gua dengan jumlah
yang cukup banyak, ini yang menjadi alasan kenapa banyak wisatawan
yang datang kesini. Berdasarkan informasi dari warga sekitar saat ini
Gua Lalay sudah tidak lagi menjadi objek wisata seperti sebelumnya.
Hal ini dikarenakan ada pihak tertentu yang memanfaatkan kondisi
Gua Lalay yang gelap dengan keberadaan makhluk spiritual yang
menyebabkan para pengunjung enggan untuk berkunjung. Saat ini Gua
Lalay dapat dimasuki secara gratis tanpa dipungut biaya karena di
rawat oleh masyarakat sekitar.
Gua Lalay memiliki ke dalam lebih dari 1000 meter, untuk
wisatawan hanya disarankan sampai ke dalam 150-250 meter dari
bibir gua menjadi jalur aman untuk di jelajahi. Gua ini termasuk unik,
karena hampir semua dasarnya terendam air setinggi betis orang
dewasa. Air ini berasal dari tetesan-tetesan dari atas gua dan terus
menerus hingga membentuk bantuan stalaktit-stalaktit yang indah di
dalam gua. Gua ini diberi nama “Lalay” dikarenakan berasal dari nama
kelelawar dalam bahasa Sunda, karena dulu gua ini merupakan tempat
tinggal bagi koloni kelelawar, yang saat ini sudah sedikit yang bisa di
jumpai oleh para pengunjung. Karena dasar gua ini tidak datar maka
disarankan untuk berhati-hati ketika berjalan menyusuri gua ini, kamu
juga harus memperhatikan batuan di atas kepala kamu. Disarankan
untuk menggunakan helm, senter, dan sepatu untuk menjaga
keselamatan selama menjelajahi gua ini. Proses untuk sampai ke gua
ini kita akan melewati persawahan warga, pinggiran sungai dan
jembatan gantung. Untuk dapat melihat objek pariwisata ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Peran Wilayah Kecamatan dalam Mendukung Parawisata 203