Page 9 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 9
Geopark merupakan salah satu contoh konsep manajemen pengembangan
ekonomi dan kawasan yang dikelola secara berkelanjutan. Didukung oleh
kekayaan dan kekhasan geologi, keberagaman hayati dan budaya, Indonesia
memiliki banyak potensi geopark yang dapat dikembangkan menjadi kawasan
yang memiliki nilai ekonomi tanpa mengurangi upaya konservasi.
Pengembangan geopark dilakukan melalui integrasi konsep perlindungan,
pendidikan dan pembangunan ekonomi lokal secara holistik. Sebagai contoh,
melalui geowisata dan perlindungan terhadap sumber daya geologi akan tercipta
kegiatan usaha lokal yang inovatif, pekerjaan baru, dan pelatihan berkualitas
tinggi yang merangsang tumbuhnya sumber-sumber pendapatan baru. Geopark
juga dapat memberdayakan masyarakat setempat melalui kegiatan kemitraan
yang sifatnya kohesif. Oleh karenanya, geopark ditetapkan melalui proses
“bottom-up” dengan melibatkan semua pihak yang terkait baik dari lokal maupun
regional. Proses ini tentu membutuhkan komitmen dari masyarakat setempat,
kemitraan yang kuat, dukungan politik, serta strategi yang komprehensif dalam
mendukung pengembangan geopark.
Perkembangan geopark diawali dengan terbentuknya suatu organisasi
non-pemerintahan yang bertujuan melindungi warisan geologi di negara-negara
Eropa bernama European Geopark Network (EGN) pada tahun 2001. Selanjutnya
UNESCO memfasilitasi dan membentuk organisasi yang mampu menampung
lebih banyak lagi negara-negara anggota sehingga terbentuklah Global Geopark
Network (GGN) pada tahun 2004. Untuk mencapai tujuannya, sebuah geopark
memiliki tiga kegiatan penting yaitu konservasi, pendidikan, dan ekonomi
(geowisata). Sebelum diakui oleh UNESCO untuk menjadi anggota jaringan
geopark dunia (GGN), sebuah daerah dapat diusulkan untuk ditetapkan menjadi
geopark nasional di negaranya. Misalnya, China memiliki sekitar 129 geopark