Page 11 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 11

komitmen  pemerintah  baik  pusat  maupun  daerah  dan  seluruh  pemangku
                     kepentingan untuk mengembangkan geopark secara sinergi dan berkelanjutan.

                     Indonesia  memiliki  potensi  besar  dalam  pengembangan  geopark  namun
                     Indonesia  masih  tertinggal  dari  sisi  jumlah  dibandingkan  negara-negara  lain.

                     Indonesia  telah  memiliki  5  UNESCO  Global  Geopark/UGG  15  Geopark

                     Nasional/GN yang diupayakan menjadi UNESCO Global Geopark dan kurang lebih
                     110 lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi geopark. Hingga saat

                     ini jumlah tersebut terus meningkat. Namun meskipun sebuah daerah memiliki

                     warisan geologi yang luar biasa dan dikenal di dunia maka tidaklah serta merta
                     nilai-nilai  universal  itu  menjadikannya  sebagai  geopark.  Geopark  baru  akan

                     terbangun manakala daerah yang bersangkutan memiliki rencana pembangunan

                     berkelanjutan  untuk  masyarakat  yang  tinggal  di  dalamnya.  Sebagai  contoh,
                     daerah  yang  bersangkutan  mempunyai  program  pembangunan  pariwisata

                     berkelanjutan  melalui  pengembangan  lintasan  yang  ditempuh  baik  dengan

                     berjalan  kaki,  bersepeda,  berkuda,  atau  dengan  sampan;  pelatihan  kepada
                     masyarakat  setempat  untuk  menjadi  pemandu  wisata;  atau  mendorong  para

                     penyedia jasa wisata dan akomodasi untuk menerapkan kegiatan yang menjaga

                     kelestarian  lingkungan.  Daerah  itu  juga  perlu  memiliki  program  yang
                     mengapresiasi  dan  menghormati  hak,  martabat  dan  kehidupan  masyarakat

                     tradisional karena pembangunan geopark hanya akan berhasil jika programnya
                     didukung  oleh  masyarakat  setempat.  Geopark  juga  tidak  membatasi  aktivitas

                     ekonomi  yang  sedang terjadi  di  dalam  kawasannya,  selama  kegiatan  tersebut

                     berjalan sesuai dengan peraturan lokal, regional dan nasional.
                            Geowisata  menjadi  pendekatan  yang  komprehensif  dalam  menjamin

                     keberlanjutan,  bukan  hanya  fokus  pada  konservasi  lingkungan  tapi  juga

                     pemberdayaan  masyarakat  dan  pembangunan  ekonomi  wilayah.  Tentunya
                     pengelolaan  yang  profesional  perlu  ditunjang  oleh  sistem  kelembagaan  yang

                     jelas. Pengelolaan  yang  profesional  yang  bertanggung  jawab  untuk  mengelola
                     keuangan dan pendapatan, manajemen fasilitas, menyelesaikan masalah teknis,

                     mengurus  sistem  manajemen  harian,  regulasi  kolaborasi  aktor  seperti  bisnis

                     lokal,  akademisi,  pengusaha,  pemerintah  daerah,  badan  pariwisata  dan
                     masyarakat setempat (Rosyidie, Sagala, Syahbid, & Sasongko, 2018).  Bagaimana






                     Pendahuluan                                                                      3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16