Page 27 - KAJIAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MELALUI GEOPARK PRODUCT DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME 2024
P. 27

mengeksplorasi lebih lanjut topik atau jawaban yang dianggap penting. Dalam konteks
                     proyek  ini,  peneliti  dapat  melakukan  semi-wawancara  dengan  para  pemangku
                     kepentingan, termasuk pelaku usaha lokal, pemimpin komunitas, pejabat pemerintah,
                     dan pakar geologi, untuk memahami potensi dan tantangan dalam mengembangkan
                     ekonomi  lokal  melalui  produk  geopark.  Keuntungan  dari  semi-wawancara  adalah
                     memungkinkan interaksi yang lebih alami dan adaptif, sehingga peneliti bisa mengejar
                     jalur diskusi yang mungkin tidak terduga namun relevan dengan tujuan penelitian.
                     Dengan teknik ini, peneliti dapat mengumpulkan data kualitatif yang kaya, termasuk
                     narasi  pribadi,  perspektif  lokal,  dan  saran  praktis,  yang  kemudian  dapat  dianalisis
                     untuk mengembangkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan realitas di kawasan
                     Geopark Bayah Dome.
                           Metode semi-interview dalam kajian pengembangan ekonomi lokal geoproduk
                     wisata dilakukan dengan teknik wawancara semi-terstruktur terhadap key-informan,
                     diantaranya:  a)  Pemangku  kebijakan  dari  instansi  pemerintah,  yakni  Pemerintah
                     Kabupaten, Kecamatan dan Desa; b) Pengelola Geopark Bayah Dome dan Pokdarwis,
                     dan yang terkait; c) Masyarakat lokal dan/ atau pelaku UMKM/ Pelaku ekonomi lokal.

                     4.    Focus Group Discussion

                           Dalam  Kajian  Pengembangan  Ekonomi  Lokal  melalui  Geopark  Product  di
                     Kawasan  Geopark  Bayah  Dome,"  teknik  pengumpulan  data  melalui  Focus  Group
                     Discussion (FGD) digunakan untuk memperoleh wawasan mendalam dari berbagai
                     pemangku  kepentingan.  FGD  adalah  metode  yang  melibatkan  diskusi  kelompok
                     terfokus  dengan  partisipan  yang  mewakili  beragam  perspektif,  seperti  pemerintah
                     (mencangkup Bapelitbangda Kabupaten Lebak, Disparpora, Dinas Pertanian, Dinas
                     dan  sebagainya),  Pengelola  Geopark  Bayah  Dome,  Akademisi  Universitas
                     Padjadjaran,  Akademisi  Institut  Teknologi  Indonesia  dan  Akademisi  dari  Insititut
                     Pariwisata Trisakti, masyarakat lokal, dan pelaku industri pariwisata. Adapun FGD
                     bertujuan untuk mengeksplorasi ide, pendapat, dan pengalaman para partisipan terkait
                     dengan  potensi  pengembangan  ekonomi  lokal  melalui  produk  geopark.  Melalui
                     diskusi terbuka dan interaktif, peneliti dapat menggali informasi tentang kebutuhan
                     masyarakat, peluang usaha yang bisa dikembangkan, serta tantangan yang mungkin
                     dihadapi dalam mengimplementasikan proyek tersebut. Teknik FGD memungkinkan
                     peneliti untuk mengidentifikasi kesepakatan bersama dan perbedaan pendapat, yang
                     kemudian  bisa  menjadi  dasar  untuk  merumuskan  strategi  pengembangan  ekonomi
                     yang  inklusif  dan  responsif  terhadap  kebutuhan  lokal.  Dengan  mengumpulkan
                     berbagai  pandangan  dalam  satu  forum,  FGD  membantu  menciptakan  pemahaman
                     yang lebih komprehensif dan mendukung keputusan yang lebih tepat dalam proyek
                     pengembangan Geoproduk di Kawasan Geopark Bayah Dome, Kabupaten Lebak.








                                                                                       III. Metodologi        18
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32