Page 81 - KAJIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI INVESTASI DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 81

Dari  32  geosite  yang  menjadi  warisan  geologi  di  atas,  tidak  semuanya  dapat

                  diinvestasikan,  terkait  berbagai  pertimbangan  teknis,  sosial,  budaya,  dan  ekonomi.
                  Secara  teknis,  tentunya  diperlukan  pemilihan  geosite  yang  memiliki  keunggulan,

                  keunikan, dan kekhasan dalam pembentukannya. Dasar utama pemilihan haruslah dari
                  pertimbangan  proses  keterbentukan  Bayah  Dome,  sebagai  inti  dari  Geopark  Bayah

                  Dome. Hasil penelitian van Bemmelen (1949) dan peneliti-peneliti setelahnya menjadi

                  rujukan  utama  pemilihan  geosite  yang  potensial.  Selain  itu,  berbagai  pertimbangan
                  dampak terhadap lingkungan di sekitarnya menjadi pertimbangan yang juga tidak bisa

                  diabaikan,  sebagai  contoh  Goa  Lauk  yang  memiliki  daya  tarik  yang  bagus  namun
                  terdapat aliran air yang digunakan oleh masyarakat di sekitarnya, yang tentunya perlu

                  dijaga jangan sampai menjadi masalah jika ditawarkan untuk dikembangkan investor.
                        Oleh karena itu, lokasi yang menjadi bagian inti pembentukan Bayah Dome dan

                  memiliki potensi yang sangat menarik untuk dikembangkan dan ditawarkan bagi para

                  investor adalah:
                  1.  Gunung Luhur; dengan daya tarik bentang alam berupa titik pandang yang berada di

                      atas bukit dan lembah Depresi Citorek yang terlihat dari atas bukit.

                  2.  Curug Ciporolak; air terjun ketinggian ± 70 m, melewati Sungai Ciambulawang.
                  3.  Kompleks Mineralisasi Cirotan; urat kuarsa berarah N190˚E/80˚ pada batuan andesit

                      propilik dalam lubang goa pada ketinggian ± 650 m dan ± 900 m di atas permukaan
                      laut dan Air Terjun Kadu Punah dengan ketinggian ± 30 m.

                  4.  Batu Bedil; lava basal dengan struktur kekar kolom yang berdiameter ± 50 cm dan
                      dijumpai dalam kondisi rebah sebagai hasil pensesaran.

                  5.  Endapan Delta Karang Taraje; singkapan batupasir yang bentuknya berundak-undak

                      seperti tangga pada pantai berpasir putih.
                  6.  Karang Bokor; morfologi pantai dengan pasir putih yang berdekatan dengan Pulau

                      Manuk,  yang  pada  saat  keadaan  surut,  pengunjung  dapat  berjalan  menyeberangi
                      pantai yang surut.

                  7.  Kompleks Goa Langir; goa dengan stalagtit dan stalagmit yang berukuran kecil dan
                      berbentuk seperti candi.

                  8.  Tanjung Layar; morfologi pantai berpasir putih dengan dua singkapan batuan yang

                      membentuk layar.
                  9.  Endapan Turbidit Karang Taraje; pantai dengan alas batu yang datar dengan tebing

                      dengan batuan penyusun yang berlapis dan ketika ombak besar menghantam tebing

                      78
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86