Page 9 - Laporan Akhir- Kajian Keterkaitan Geo Bio Budaya
P. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Geopark adalah suatu wilayah geografis terpadu yang di dalamnya terdapat
situs-situs warisan geologi dan lanskap (bentang alam) dari suatu fenomena geologi
tertentu (dengan tingkat nilai signifikansi tertentu) yang dikelola dengan konsep
holistik mencakup aspek perlindungan, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan
(UNESCO, 2016). Geopark adalah konsep manajemen pengembangan kawasan yang
memberikan pengaruh penting berskala regional terhadap konservasi, edukasi, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Geopark merupakan konsep pemanfaatan
berkesinambungan atas sumberdaya geodiversity, biodiversity, dan cultural
diversity. Menurut standar UNESCO, Geopark wajib dikelola dengan prinsip
pemberdayaan masyarakat setempat, dimana kesejahteraan masyarakat
ditingkatkan secara bertahap melalui kegiatan wisata alam (geowisata, ekowisata),
wisata budaya dan kegiatan ekonomi kreatif lainnya.
Taman Bumi (Geopark) adalah sebuah wilayah geografis tunggal atau
gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang
bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi
(Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya
(Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan
pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan
aktif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat di gunakan untuk
menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan
lingkungan sekitarnya (Psl 1, Perpres. 9/ 2019).
Keberhasilan pengembangan Geopark dalam hal ekonomi dan pembangunan
sudah dibuktikan oleh sejumlah situs dunia yang telah memperoleh status UGGp.
Situs UGGp Yuntaishan di China, misalnya, merupakan salah satu UGGp yang
sering menjadi contoh keberhasilan pengelolaan sebuah Geopark. Sebelum menjadi
UGGp, Geopark ini dikunjungi sekitar 200.000 wisatawan, dengan perolehan devisa
sebesar US$ 3 juta. Dua tahun setelah situs tersebut mendapatkan status UGGp,
terjadi peningkatan jumlah wisatawan menjadi sekitar 1,25 juta, dan perolehan
devisa sebesar US$ 90 juta. Status UGGp juga memberikan Selain itu, dalam jangka
4 tahun di kawasan ini, telah dibangun 400 hotel dan restoran baru, termasuk 250
family inn, menyediakan lapangan kerja untuk 5.000 orang; dan proyek-proyek
senilai US$ 150 juta.
Geopark Bayah Dome diinisiasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak
sejak 2019. Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 164.K/HK.02/MEM.G/2022 TENTANG
1