Page 237 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 237

LAPORAN AKHIR
                                                 Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya

               6.3.6 Rencana Sarana dan Prasarana Area Prioritas

               Pengembangan Kawasan Saba Budaya Baduy sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan
               kearifan  lokal  membutuhkan  perencanaan  yang  matang  dalam  penyediaan  sarana  dan
               prasarana  yang  mendukung  tanpa  mengganggu  nilai-nilai  adat  dan  keseimbangan
               lingkungan.  Sarana  dan  prasarana  dalam  area  prioritas  harus  dirancang  secara
               berkelanjutan,  ramah  lingkungan,  serta  selaras  dengan  tradisi  masyarakat  Baduy.  Setiap
               pembangunan  harus  memperhatikan  aspek  sosial,  budaya,  dan  ekologis  agar  tidak
               mengubah karakteristik asli Kawasan Baduy.
               Sarana  yang  dikembangkan  dalam  Kawasan  ini  harus  mendukung  kebutuhan  wisatawan
               tanpa mengganggu aktivitas dan kehidupan masyarakat Baduy. Beberapa sarana utama yang
               perlu  direncanakan  meliputi  area  parkir,  komersil  (toko,  penginapan,  souvernir,  kuliner),
               puskesmas,  gerbang,  landmark  Kawasan,  plaza,  pejalan  kaki,  dan  visitor  center.  Area
               perdagangan  kecil  akan  dikembangkan  untuk  mendukung  ekonomi  masyarakat,  dengan
               konsep pasar tradisional yang menjual produk khas Baduy seperti tenun, madu hutan, dan
               kerajinan tangan lainnya.
               Selain sarana, pengembangan prasarana pendukung juga sangat penting dalam memastikan
               pengalaman  wisata  yang  nyaman  tanpa  merusak  keseimbangan  ekologi.  Penyediaan  air
               bersih  harus  dilakukan  dengan  tetap  mempertahankan  sumber  air  alami  yang  digunakan
               masyarakat, dengan sistem distribusi berbasis gravitasi yang tidak menggunakan teknologi
               canggih. Sistem sanitasi dan pengelolaan limbah harus berbasis toilet ramah lingkungan dan
               sistem zero waste, dimana wisatawan diwajibkan membawa kembali sampah mereka atau
               menggunakan fasilitas pengelolaan sampah yang berbasis daur ulang
               Dalam  implementasinya,  rencana  sarana  dan  prasarana  ini  akan  dilakukan  dengan
               pendekatan partisipatif, dimana masyarakat Baduy memiliki peran utama dalam pengelolaan
               dan  pemeliharaan  fasilitas  yang  dibangun.  Pengembangan  sarana  dan  prasarana  harus
               dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat adat, melainkan
               rupa agat tidak mengganggu kehidupan masyarakat adat, melainkan mendukung ekonomi
               mereka melalui wisata berbasis budaya. Dengan perencanaan yang matang, Kawasan saba
               budaya Baduy dapat berkembang sebagai destinasi wisata yang menghormati adat, ramah
               lingkungan,  dan  memberikan  manfaat  ekonomi  bagi  masyarakat  lokal,  sekaligus  menjaga
               kelestarian budaya dan ekosistem.



























                           DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
                           PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK                                             6- 25
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242