Page 273 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 273
overlay peta risiko bencana tsunami dengan pola ruang RTRW
Kabupaten Lebak, sehingga dalam melakukan rencana penataan ruang
dapat mempertimbangkan risiko bencana tsunami.
10. Tempat Evakuasi Sementara
Setelah mengetahui tingkat risiko pada Kecamatan Bayah, selanjutnya
dapat dilakukan penentuan tempat evakuasi sementara (TES).
Menentukan lokasi TES merupakan hal yang penting dan harus
dipertimbangkan untuk merencanakan lokasi TES. Lokasi TES dapat
menentukan keselamatan orang untuk dapat menyelamatkan diri dari
bencana tsunami. Jika semakin dekat lokasi TES dengan permukiman
masyarakat yang berlokasi di kawasan rawan tsunami, maka semakin
banyak orang yang dapat diselamatkan (BNPB, Perencanaan Tempat
Evakuasi Sementara, 2013). Dalam perencanaan evakuasi masyarakat
dari tsunami, pertimbangan yang pertama kali harus dilakukan adalah
alokasi waktu yang cukup agar masyarakat dapat mencapai tempat
evakuasi dengan aman. Maka dari itu perlu untuk menetapkan jarak
terjauh TES yang mampu dicapai masyarakat dengan
mempertimbangkan kemampuan masyarakat berjalan, serta kapasitas
rute evakuasi (BNPB, Perencanaan Tempat Evakuasi Sementara, 2013).
Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA P-646,
2012), kemampuan rata-rata orang sehat dapat berjalan dengan
kecepatan 6,44km/jam atau setara dengan 107m/menit, sementara
kemampuan rata-rata orang dengan gangguan fisik untuk berjalan atau
kondisi jalanan yang cukup padat maka rata-rata kemampuan berjalan
dapat diasumsikan kurang lebih 3,22km/jam atau setara dengan
53,5m/menit (BNPB, Perencanaan Tempat Evakuasi Sementara, 2013).
Perhitungan dengan cara (empiris), apabila kecepatan orang dengan
keterbatasan fisik 3,22km/jam dan waktu evakuasi yang ada (golden
time) setelah peringatan terjadinya tsunami adalah 15 menit, sehingga
lokasi TES dapat ditempatkan dengan jarak maksimum dari titik awal
adalah 804,5m, demikian pula dengan asumsi peringatan 30 menit maka
250 Isu dan Strategi Pengembangan Geopark Bayah Dome