Page 268 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 268
pada kemiringan daratan 16-30%, skor 2 pada kemiringan 31-40%,
dan skor 1 pada kemiringan lebih dari 40%. Berdasarkan penelitian
sebelumnya kemiringan daratan juga berpengaruh cukup besar
sehingga bobotnya sebesar 20%.
c. Morfologi Garis Pantai (Bobot 13,33%)
Morfologi garis pantai adalah bentuk garis pantai yang juga
berpengaruh pada kerentanan fisik terhadap energi gelombang
tsunami ketika hendak mencapai pantai. Tipe morfologi pantai pada
teluk V skor 5, pantai teluk U skor 4, tanjung dengan skor 3, datar
skor 2, dan bukan pantai dengan skor 1.
d. Jarak dari Garis Pantai (Bobot 13,33%)
Klasifikasi jarak dari garis pantai dapat diartikan bahwa semakin
dekat daerah dengan garis pantai maka tingkat kerentanannya
semakin tinggi, jika suatu daerah memiliki jarak yang jauh dengan
garis pantai maka tingkat kerentanannya semakin rendah. Jarak dari
garis pantai dapat mengacu pada pola run up bisa menyapu sejauh 8
hingga 11 kilometer dari garis pantai, maka dalam mengklasifikasi
jarak dari garis pantai menjadi 5 kelas, yaitu dengan skor 5 pada
jarak 0-2500 m, skor 4 pada jarak 2500-5000 m, skor 3 pada jarak
5000-7500 m, skor 2 pada jarak 7500-10.000m, dan skor 1 pada
jarak lebih dari 10.000m.
e. Penggunaan Lahan (Bobot 13,33%)
Pada kerentanan penggunaan lahan dalam memberikan skoring
semakin padat suatu pemukiman atau infrastruktur wilayah dan
penggunaan lahan yang memiliki nilai ekonomi, maka tingkat
kerentanannya semakin tinggi. Atas pertimbangan tersebut variabel
penggunaan lahan terdiri dari 5 klasifikasi yaitu skor 5 pada
penggunaan lahan berupa pemukiman, gedung, sawah, sungai dan
rawa, skor 4 pada penggunaan lahan berupa kebun atau vegetasi,
skor 3 pada penggunaan lahan ladang atau tegalan, skor 2 pada
danau, tanah kosong, dan semak belukar, dan skor 1 pada hutan atau
batuan.
Peran Wilayah Kecamatan dalam Mendukung Parawisata 245