Page 17 - LAPORAN AKHIR GABUNGAN
P. 17

KAJIAN RENCANA PENGEMBANGAN JALUR GEOWISATA (GEOTRAIL)                                                                        DI KAWASAN
                   GEOPARK BAYAH DOME, KABUPATEN LEBAK.



                                                                              1
                  B. Pendekatan Pengembangan Wisata di Kawasan Geopark
                  Dalam pembangunan dan pengelolaan Geopark, pengembangan geowisata didorong
                  sebagai  suatu  alat  atau  cara  untuk  mewujudkan  pembangunan  ekonomi  yang

                  berkelanjutan.  Dalam  beberapa  tahun  terakhir,  konsep  Geopark  dikembangkan

                  dengan maksud mempromosikan pengembangan ekonomi melalui geowisata yang

                  memanfaatkan sumber daya geologi Geopark (Gray, 2004, 2008).

                  Geopark  adalah  manajemen  pengembangan  kawasan  yang  memiliki  unsur-unsur
                  geologi terkemuka (outstanding) termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang

                  ada  di  dalamnya  dimana  masyarakat  lokal  dan  otoritas  setempat  bekerjasama

                  melindungi  dan  meningkatkan  fungsi  warisan  alam  guna  meningkatkan
                  kesejahteraan rakyat.

                  Dalam  pengembangan  wisata  di  Kawasan  geopark  yang  cukup  tepat  adalah

                  geowisata,  dimana  geowisata  merupakan  pariwisata  minat  khusus  dengan

                  memanfaatkan  potensi  sumber  daya  alam  seperti  bentuk  bentang  alam,  batuan,
                  struktur geologi dan sejarah kebumian, sehingga diperlukan peningkatan pengayaan

                  wawasan  dan  pemahaman  proses  fenomena  fisik  alam.  Contoh  objek  geowisata

                  adalah gunung berapi, danau, air panas, pantai, sungai, dan lain-lain.

                  Hasil Seminar Nasional tentang Geowisata pada tahun 1999 yang diselenggarakan di
                  Bandung  oleh  Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Geologi  (P3G),  Departemen

                  Energi dan Sumberdaya Mineral RI, merumuskan geowisata sebagai pariwisata yang

                  memanfaatkan seluruh aspek geologi, dengan ruang lingkup mengenai unsur abiotik

                  seperti  bentang  alam,  batuan,  mineral,  fosil,  tanah,  air,  dan  proses,  termasuk  di
                  dalamnya sejarah geologi.

                  Geowisata sebagai bagian wisata yang mencakup geologi, geomorfologi dan sumber

                  daya alam dari lansekap, bentuk lahan, batuan dan mineral hingga fosil, dengan titik

                  berat untuk mengapresiasi proses yang membuat hal tersebut terjadi (Newsome &
                  Dowling, Geotourism, 2005)

                  Ciri Geowisata:



                  1
                    Masterplan Geopark Ngarai Sianok-Maninjau, 2020



                   LAPORAN AKHIR                                                                    16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22