Page 196 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 196
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
• Peraturan Wisata Ramah Lingkungan: Wisatawan dilarang membuang sampah
atau merusak ekosistem air.
5.2.4.4 Rencana Pengembangan Jaringan Drainase
1. Pendekatan Kontekstual
• Perencanaan drainase di kawasan Saba Budaya Baduy harus
mempertimbangkan aspek budaya, lingkungan, dan keberlanjutan. Drainase
tidak hanya berfungsi untuk mengelola aliran air hujan tetapi juga harus
mendukung kelestarian ekosistem, harmonis dengan nilai-nilai adat, dan
mengatasi tantangan seperti erosi dan banjir.
• Konsep rencana jaringan drainase di kawasan inti (Saba Budaya Baduy) masih
mempertahankan kondisi alami lingkungan yang masih berupa hutan, Namun
seiring pertambahan penduduk di dalam kawasan inti, sudah perlu dibuat
saluran irigasi agar jaringan jalan tidak tertutup tanah erosi/longsor. Konsep yang
diarahkan adalah dengan membuat pola saluran drainase alami dengan
mengacu kebiasaan adat setempat untuk mendukung keberlanjutan lingkungan,
• Konsep rencana jaringan drainase di kawasan penyangga adalah dengan
kombinasi sistem tradisional dan standar bangunan drainase nasional sistem
terbuka tanpa mengorbankan kelestarian budaya dan lingkungan.
Prinsip dasar perencanaan drainase untuk kawasan penyangga yang berbatasan
dengan kawasan inti (Saba Budaya Baduy):
• Berbasis Ekologi: Memanfaatkan vegetasi lokal untuk mendukung pengelolaan air
dan mencegah erosi.
• Berwawasan Adat: Menghormati aturan adat Baduy yang melarang penggunaan
teknologi modern yang mengubah lanskap secara drastis.
• Berdaya Guna: Menjaga fungsi drainase tanpa menimbulkan gangguan visual atau
lingkungan.
• Infiltrasi Maksimal: Meningkatkan serapan air tanah untuk mendukung sumber air
bersih lokal.
• Pemanfaatan Bahan Lokal: Menggunakan material seperti batu kali, bambu, atau
kayu yang sesuai dengan estetika dan budaya lokal.
2. Strategi Perencanaan Drainase
A. Kawasan Inti Baduy
1) Sistem Drainase Tradisional Berbasis Alami
• Parit Alami: Dibuat dengan kontur alami tanah menggunakan batu kali atau
bambu.
• Penggunaan Vegetasi Lokal: Tanaman seperti bambu, akar wangi, dan pohon
aren untuk mengikat tanah dan mengurangi aliran permukaan.
2) Pencegahan Erosi
• Memasang struktur terasering sederhana dengan bahan alami untuk menahan
tanah.
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 57

