Page 193 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 193
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
Carrying Capacity Sumber Air Bersih
a. Kapasitas Waduk/situ Tidak Mencukupi untuk 10-20 Tahun
• Kapasitas saat ini hanya mencukupi untuk sekitar 3 bulan pada 10 tahun
mendatang dan 2.4 bulan pada 20 tahun mendatang tanpa curah hujan
tambahan dan sumber air dari mata air atau sumur tanah dangkal.
• Ketergantungan terhadap musim hujan menjadi faktor risiko utama.
b. Peningkatan Kunjungan Wisatawan
Jika jumlah wisatawan meningkat signifikan (misalnya 1,000–2,000 orang/hari),
kebutuhan air wisatawan akan menjadi lebih signifikan kekurangan.
c. Musim Kemarau
Pada musim kemarau panjang, situasi ini berpotensi menimbulkan kekurangan air
bersih, terutama di kawasan penyangga dengan kebutuhan air yang lebih besar.
III. Rencana Penyediaan Air Bersih
Penyediaan air bersih di kawasan inti dan penyangga Saba Budaya Baduy harus
mempertimbangkan kebutuhan masyarakat adat, wisatawan, serta kelestarian lingkungan.
Bila ditinjau dari analisis carrying capacity nya, diindikasikan bahwa:
1. Kapasitas saat ini tidak mencukupi untuk kebutuhan air bersih hingga 10 dan 20
tahun mendatang, terutama jika populasi dan kunjungan wisatawan terus meningkat.
2. Dibutuhkan peningkatan kapasitas penyimpanan air hingga 50% dari kapasitas saat
ini (sekitar 200,000 m³ tambahan).
3. Kombinasi pengembangan embung baru, pengelolaan air, dan pembatasan
kunjungan wisatawan akan diperlukan untuk mendukung keberlanjutan kawasan
Baduy.
Konsep rencana keberlanjutan yang harus disiapkan untuk dapat melayani kebutuhan air
bersih bagi penduduk kawasan inti maupun kawasan penyangga serta kebutuhan air bersih
bagi wisatawan. Konsep penyediaan berfokus pada pemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan, sistem pengelolaan yang sederhana, dan teknologi yang ramah lingkungan.
1. Prinsip Penyediaan Air Bersih
a. Sumber Berkelanjutan: mengoptimalkan sumber air alami seperti mata air, sungai,
dan air hujan.
b. Pembangunan Rendah Dampak: tidak merusak ekosistem atau mengganggu tata
nilai adat masyarakat Baduy.
c. Teknologi Sederhana: Menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti
penampungan air hujan dan biofilter.
d. Distribusi Efisien: Menjamin ketersediaan air bersih untuk kawasan inti, kawasan
penyangga, dan kebutuhan wisatawan.
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 54

