Page 213 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 213

LAPORAN AKHIR
                                                 Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya

               d.  Zona Pemukiman Lokal:
                    •  Tempat bagi masyarakat lokal yang terlibat dalam pengelolaan wisata atau tinggal di
                        sekitar kawasan.
                    •  Zona ini dirancang agar mendukung interaksi yang harmonis antara wisatawan dan
                        masyarakat.

               3.  Estetika dan identitas lokal
               Desain area prioritas harus mencerminkan keindahan alam dan karakter budaya setempat.
               a.  Arsitektur dan Lanskap:
                    •  Bangunan atau fasilitas wisata menggunakan gaya arsitektur lokal dengan bahan
                        yang tersedia secara lokal, seperti kayu, bambu, atau batu alam.
                    •  Lanskap dirancang untuk menonjolkan keindahan alami kawasan, misalnya dengan
                        mempertahankan vegetasi asli.
               b.  Aksesori Tematik:
                    •  Penambahan  elemen  desain  tematik,  seperti  patung,  mural,  atau  ornamen  khas
                        budaya setempat, untuk memperkuat identitas Kawasan.

               4.  Konektivitas dan aksesibilitas
               Kawasan wisata harus dirancang agar mudah diakses dan terkoneksi antar zona.
               a.  Aksesibilitas Internal:
                    •  Jalur  pejalan  kaki,  jalan  setapak,  atau  jalur  kendaraan  dibuat  nyaman  dan  aman
                        untuk berbagai jenis wisatawan, termasuk penyandang disabilitas.
                    •  Menyediakan papan penunjuk arah yang informatif dan estetis untuk memudahkan
                        navigasi wisatawan.
               b.  Transportasi:
                    •  Menyediakan sistem transportasi berkelanjutan seperti shuttle bus listrik atau sepeda
                        untuk meminimalkan emisi karbon.
               c.  Konektivitas Antar Zona:
                    •  Setiap  zona  dihubungkan  dengan  jalur  yang  mulus  dan  efisien,  tanpa  merusak
                        ekosistem atau mengganggu aktivitas wisata utama.

               5.  Kapasitas daya dukung (Carring Capacity)
               Perancangan harus  mempertimbangkan daya dukung lingkungan,  sosial, dan  infrastruktur
               agar kawasan tidak kelebihan beban.
               a.  Lingkungan:
                    •  Membatasi  jumlah  pengunjung  yang  dapat  memasuki  zona  sensitif,  seperti  area
                        konservasi.
               b.  Infrastruktur:
                    •  Kapasitas  fasilitas  seperti  parkir,  toilet,  dan  restoran  harus  disesuaikan  dengan
                        perkiraan jumlah pengunjung maksimum.
               c.  Sosial:
                    •  Interaksi  wisatawan  dengan  masyarakat  lokal  diatur  agar  tidak  mengganggu
                        kehidupan sehari-hari masyarakat.




                           DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
                           PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK                                              6- 10
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218