Page 9 - LAPORAN PENELITIAN ITI SEPT 2021
P. 9

BAB I PENDAHULUAN



               1.1    Latar Belakang


               Pengelolaan sumber daya alam Indonesia saat ini masih bertumpu sebagian besar pada sektor ekstraktif seperti
               sektor migas dan pertambangan yang cenderung terus menurun baik dari segi cadangan maupun kontribusi. Oleh
               karenanya, ekonomi Indonesia perlu segera beralih ke sektor yang lebih mengutamakan nilai tambah dan bersifat
               konservasi untuk menjamin keberlanjutan.  Apalagi sejak 2015, Indonesia telah secara aktif mendorong Agenda
               Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang disepakati dalam
               Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2015.
               Mitos  pembangunan  ekonomi  yang  merusak  lingkungan  telah  dipatahkan  dengan  pengembangan  Geopark.
               Mengejar pertumbuhan ekonomi dengan eksploitasi sumber daya alam yang ekstraktif dan cenderung tidak
               berkelanjutan adalah paradigma lama yang semakin usang. Pembangunan Geopark adalah salah satu upaya
               untuk  menjawab  tantangan  pengembangan  kawasan  yang  memiliki  warisan  geologi  (geoheritage),
               keanekaragaman hayati (biodiversity) dan budaya (cultural diversity).



























                                         Gambar 1. 1 Latar Belakang Pengembangan Geopark

               Geopark merupakan salah satu contoh konsep manajemen pengembangan ekonomi dan kawasan yang dikelola
               secara  berkelanjutan.  Didukung  oleh  kekayaan  dan  kekhasan  geologi,  keberagaman  hayati  dan  budaya,
               Indonesia memiliki banyak potensi Geopark yang dapat dikembangkan menjadi kawasan yang memiliki nilai
               ekonomi tanpa mengurangi upaya konservasi.  Pengembangan Geopark dilakukan melalui intergrasi konsep
               perlindungan, pendidikan dan pembangunan ekonomi lokal secara holistik. Sebagai contoh, melalui geowisata
               dan perlindungan terhadap sumberdaya geologi akan tercipta kegiatan usaha lokal yang inovatif, pekerjaan baru,
               dan pelatihan berkualitas tinggi yang merangsang tumbuhnya sumber-sumber pendapatan baru. Geopark juga
               dapat memberdayakan masyarakat setempat melalui kegiatan kemitraan yang sifatnya kohesif. Oleh karenanya,
               Geopark ditetapkan melalui proses “bottom-up,” dengan melibatkan semua pihak yang terkait baik dari lokal
               maupun regional. Proses ini tentu membutuhkan komitmen dari masyarakat setempat, kemitraan yang kuat,
               dukungan politik, serta strategi yang komprehensif dalam mendukung pengembangan Geopark.



                                                                0
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14