Page 14 - LAPORAN PENELITIAN ITI SEPT 2021
P. 14
BAB 2 ISU DAN TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN GEOPARK
2.1 Upaya Pengembangan Geopark di Negara Lain
Penciptaan label UNESCO Global Geopark (UGG) pada akhir 2015, sebagai bagian dari sistem patrimonialisasi
UNESCO, merupakan hasil dari proses panjang negosiasi antara United Nations Education Science and Culture
Organization (UNESCO), sebuah komunitas epistemik (Persatuan Ilmu Geologi Internasional, IUGS) dan LSM
Global Geopark Network (GGN). Pada tahap pertama (1996-2004), beberapa upaya telah dilakukan untuk
mengintegrasikan geopark di berbagai program yang ada seperti Warisan Dunia, Manusia dan Biosfer (MAB)
atau Program Korelasi Geologi Internasional (IGCP), untuk kemudian dipertimbangkan dalam UNESCO
meskipun akhirnya ditolak karena beberapa alasan. Tahap kedua (2004-2010) perkembangan telah mulai terlihat
pada jaringan geopark di Eropa dan Asia. Pada tahap ketiga (2011-2015), UNESCO akhirnya mendapatkan label
Global Geopark Network (GGN), dan saat ini berupaya menuju distribusi geopark yang lebih adil di seluruh
bumi ini (Du & Girault, 2018.
Proses pelembagaan ini cenderung menyoroti kompleksitas munculnya label warisan UNESCO sebagai proses
keterkaitan dan mosaik aksi dan peristiwa yang saling terkait, dimana serangkaian aktor kelembagaan yang
terlibat diantaranya: berbagai departemen sekretariat UNESCO, IUGS sebagai komunitas epistemik, GGN
sebagai LSM berstatus campuran, serta pemerintah dalam lingkup regional (Eropa) dan nasional (China) dan
institusi teritorial lainnya .
Upaya yang awalnya bertujuan untuk konservasi taman bumi, saat ini, Geopark Global UNESCO didefinisikan
sebagai “wilayah geografis tunggal dan terpadu di mana situs dan lanskap dengan signifikansi geologi
internasional dikelola dengan konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan yang holistik”
(Du & Girault, 2018). Pengembangan Geopark diberbagai negara di dunia sangat pesat terlihat dari total 136
UGG di 36 negara, yang sebagian besar berlokasi di Eropa dan Cina. Berikut beberapa contohnya :
1. Pengembangan Geopark di Eropa
Untuk meningkatkan kepentingan dan nilai warisan geologi, konsep Geopark didasarkan pada penyediaan
informasi/pendidikan, pariwisata dan penelitian geosains. Ini mengamanatkan perlunya informasi aktual tentang
kegiatan multidisiplin di wilayah tersebut yang meliputi geosains, pariwisata, ekonomi, politik dan masyarakat
yang berfungsi untuk memfokuskan perhatian pada penduduk lokal serta pengunjung serta melibatkan mereka
dalam perencanaan masa depan dan pengembangan wilayah mereka. Untuk memenuhi tujuan ini, ahli geologi
menanamkan nilai dan pentingnya karya geosains kepada pengunjung, yang didukung oleh pilar-pilar berikut:
1. Menjaga warisan geologi
2. Mentransfer nilai regional kepada masyarakat umum, menghubungkan langsung ke pariwisata
3. Membangun masa depan ekonomi yang berkelanjutan
4. Menciptakan identitas geologi regional
5. Meningkatkan apresiasi objek dan proses geologi
5