Page 142 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 142

berkualitas. Pada hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan
               Bali sebagai daerah percontohan. Konferensi ini merupakan langkah mendukung pengembangan
               pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
               2.14.1  Indikator dalam Pariwisata Berkualitas

                       I Gusti Rai Utama (Strategi Menuju Pariwisata Bali yang Berkualitas, 2013) menyebutkan
               tiga indikator untuk mengukur keberhasilan pariwisata berkualitas. Ketiga indikator tersebut
               adalah:
               1)  Quality of Life, artinya kualitas pariwisata hanya dapat dikatakan berhasil jika masyarakat
                   lokal berkualitas hidupnya meningkat akibat pembangunan pariwisata. Dalam quality of life
                   asas  keberlanjutan  harus  terus  diperhatikan  penerapannya  untuk  menjaga  berbaurnya
                   budaya wisatawan dan tuan rumah serta menghindari kerusakan alam akibat over capacity.
               2)  Quality of Experience, artinya para wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkualitas
                   dari  liburannya.  Maksud dari  pengalaman  wisatawan  yang  berkualitas  adalah  kesesuaian
                   antara  harapan  wisatawan  yang  didapatkan  dari  media  pemasaran  dengan  kondisi  yang
                   sebenarnya  terjadi.  Quality  of  Experience  juga  dapat  dinilai  oleh  wisatawan  dari  segi
                   keamanan,  kebersihan,  aksesibilitas,  komunikasi,  infrastruktur,  amenitas,  layanan  publik,
                   hingga sertifikat CHSE.
               3)  Quality of Profit, artinya para investor mendapatkan profit atau keuntungan yang berkualitas
                   dan berkelanjutan.
                       Indikator  lainnya  dalam  pariwisata  berkualitas  terkandung  dalam  empat  faktor  atau
               aspek pariwisata berkualitas sebagai berikut:
               1)  Daya Saing Dasar (Basic Competitiveness), faktor dasar yang harus dipenuhi suatu destinasi
                   untuk menjadi destinasi yang memiliki daya saing. Faktor ini kemudian diturunkan menjadi
                   empat indikator yaitu lingkungan pendukung, kebijakan pendukung, infrastruktur fisik dasar,
                   dan atraksi sumber daya alam dan budaya pendukung.
               2)  Keberlanjutan (Sustainability), faktor yang mendukung keberlangsungan lingkungan, nilai
                   budaya,  sosial,  ekonomi,  sejarah,  dan  pengetahuan  pada  suatu  destinasi.  Indikator  pada
                   faktor ini terdiri dari pengelolaan berkelanjutan, pelestarian budaya, pelestarian lingkungan,
                   dan pemanfaatan ekonomi lokal.
               3)  Keunikan (Uniqueness), faktor unik pada destinasi yang memberikan pengalaman yang jarang
                   ditemukan  di  destinasi  lain.  Faktor  atau  aspek  keunikan  memiliki  tiga  indikator,  yaitu
                   keunikan atraksi, commercial hospitality, dan local hospitality.
               4)  Pariwisata Bernilai Tinggi (High Value Tourism), aktivitas wisata yang bernilai tinggi bagi
                   wisatawan yang didukung oleh pengalaman yang bernilai tinggi, faktor eksklusivitas produk
                   dan layanan pariwisata, privacy, dan premiumness. Pengalaman bernilai tinggi, ketersediaan
                   layanan, akomodasi, dan amenitas berbasis nilai, serta high value market segment menjadi
                   tiga indikator dari aspek pariwisata bernilai tinggi.

               2.14.2  Pariwisata Berkualitas, Pariwisata Berkelanjutan, dan Geopark

                       Pariwisata  berkualitas,  pariwisata  berkelanjutan,  dan  geopark  memiliki  keterkaitan
               karena  ketiganya  menekankan  pengelolaan  sumber  daya  alam,  budaya,  dan  manusia  secara
               optimal.  Tujuan  utama  dari  ketiga  konsep  ini  adalah  untuk  meminimalkan  dampak  negatif
               pariwisata, mendukung kelestarian lingkungan, dan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi
               masyarakat lokal.






                                                                                                      120
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147