Page 184 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 184

Potensi dan
                     Lokasi Site             Penjelasan             Catatan                   Jenis wisata
                                                                                 Masukan
                    Pusat Informasi   Fasilitas yang didirikan oleh   Sedia                  •  Study tour
                    Geopark Bayah   Pemerintah Kabupaten Lebak    menjadi                    •  Mass tourism
                    Dome           sebagai bagian dari upaya      tempat                     •  Wisata
                                   menjadikan Geopark Bayah Dome   wisata                     edukasi
                                   sebagai Geopark Nasional. Terletak
                                   di Plaza Lebak, Desa Kaduagung
                                   Tengah, Kecamatan Cibadak, PIG
                                   Bayah Dome berfungsi sebagai
                                   pusat informasi dan edukasi
                                   mengenai keanekaragaman geologi,
                                   hayati, dan budaya yang terdapat di
                                   kawasan Geopark Bayah Dome.

                   Rangkasbitung merupakan salah satu kota bersejarah di Provinsi Banten yang memiliki jejak
                   panjang  dalam  perkembangan  infrastruktur,  perdagangan,  serta  kehidupan  sosial
                   masyarakatnya. Kota ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk masa kolonial
                   Belanda yang meninggalkan warisan arsitektur, kawasan industri, serta pengaruh budaya
                   yang  masih  terasa  hingga  saat  ini.  Jalur  Urban  Heritage  Rangkasbitung  dirancang  untuk
                   mengungkap sejarah dan dinamika sosial masyarakat Rangkasbitung dalam dua aspek utama:
                   jejak  sejarah  kota  dan  toleransi  beragama.  Jalur  ini  menghubungkan  berbagai  situs  yang
                   memiliki nilai historis tinggi, seperti Museum Multatuli, yang menampilkan kisah Multatuli
                   (Eduard Douwes Dekker) dalam bukunya  Max Havelaar,  yang mengkritik sistem kolonial
                   Belanda. Selain itu, jalur ini juga menelusuri berbagai bangunan bersejarah seperti Eks Pabrik
                   Minyak  dan  Stasiun  Rangkasbitung,  yang  mencerminkan  perkembangan  infrastruktur
                   transportasi dan industri di masa lalu.
                   Selain aspek sejarah, jalur ini juga menyoroti keberagaman budaya dan toleransi beragama
                   di Rangkasbitung, yang tercermin dari keberadaan berbagai tempat ibadah dari agama yang
                   berbeda dalam satu  kawasan. Wisatawan dapat melihat bagaimana  harmoni  antara  umat
                   beragama telah berlangsung lama di kota ini, dengan keberadaan Masjid Agung Al Araf, Gereja
                   Pasundan, Vihara Ananda Avalokitesvara, dan kompleks Pecinan. Dalam peta Urban Heritage
                   Rangkasbitung  yang  ditampilkan,  jalur  ini  menghubungkan  berbagai  situs  penting  yang
                   menjadi bagian dari warisan sejarah dan budaya kota ini. Peta ini memberikan gambaran
                   bagaimana  wisatawan  dapat  menelusuri  jalur  sejarah  dan  toleransi  yang  ada  di
                   Rangkasbitung, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan transportasi umum yang
                   tersedia.


























                                                                                                      159
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189