Page 208 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 208
5. Integrasi antar daya tarik wisata dengan pembuatan tiket terusan ke seluruh destinasi di
Kawasan Geopark Bayah Dome yang terhubung dalam jalur geowisata,
6. Pengadaan kelembagaan pemasaran pariwisata kawasan untuk memfasilitasi kinerja antar
stakeholder yang terlibat,
7. Meningkatkan informasi dan pemasaran untuk mendorong kenaikan jumlah wisatawan,
8. Pengadaan kerjasama dengan agen perjalanan lokal maupun internasional, serta antar
stakeholder lainnya seperti antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk
meningkatkan pemasaran,
9. Pengadaan event pariwisata tetap dengan mengatur calender of event setiap tahunnya
10. Pengadaan atraksi baru untuk menambah pengalaman wisatawan, misalnya berfoto dengan
pakaian adat atau atribut daerah yang mencermin Kawasan Geopark Bayah Dome,
11. Peningkatan kualitas dan kuantitas interpretasi personal bagi masyarakat kawasan dengan
pelatihan secara berkala, misalnya pelatihan public speaking dan pelatihan bahasa asing,
12. Pengadaan sarana online berupa website dan media sosial untuk meningkatkan pemasaran
secara lebih luas.
Pengembangan pariwisata di geopark sejalan dengan paradigma perjalanan dan
pariwisata, sebagai berikut (gambar 5.25):
Gambar 5.26 Pengelolaan Kepariwisataan
Bahwasanya terjadi pergerakan manusia dari satu tempat ketempat lain dimana manusia
memiliki motivasi melakukan perjalanan, dan perjalanan pariwisata di lakukan untuk
menyenangkan diri, dalam waktu yang singkat dan atas kehendak bebas. Dimana pariwisata
ditunjang oleh amenitas dan fasilitas.
5.2.4. Pengembangan Strategi Pemasaran Untuk Geopark
Tren produk yang diminati wisatawan di masa depan, bergeser ke arah kesadaran
lingkungan, apalagi setelah merebaknya Pandemi Covid-19 di dunia, wisatawan akan
mengutamakan kebersihan sehingga tempat penginapan (hotel), tempat wisata dan sistem
pelayanan perlu mengutamakan dan menunjukkan kebersihan. Sehingga, dalam berwisata, selain
wisatawan ingin memiliki pengalaman tentang peristiwa mengesankan yang terjadi di daerah
tujuan wisata, juga berharap tetap bugar (imun tubuh yang prima) untuk menjaga serangan virus.
Sementara produk wisata massa, di mana pengunjung berdesak-desakan dan menunggu lama,
mungkin tidak lagi digemari. Maka dari itu, mempersiapkan berbagai pilar sustainable tourism
183