Page 210 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 210
merek adalah nama geopark itu dan juga label geopark sebagai nasional atau pun geopark
internasional (gambar 5.26).
Gambar 5.27 Logo Geopark Bayah Dome dan UGGp merupakan merek bagi geopark
Menurut Pike (2009), meskipun kombinasi atribut destinasi antara satu individu dengan
lainnya sangat bervariasi, tetapi hasil yang diinginkan dari kunjungan wisatawan berujung pada
sejumlah tema umum kecil. Oleh karena itu, penting untuk organisasi manajemen destinasi
(DMO) melakukan identifikasi tema tersebut, karena strategi positioning merek dapat dilakukan
berdasarkan manfaat dan nilai pribadi, bukan pada atribut tujuan, sehingga akan menarik potensi
wisatawan yang lebih luas. Atribut merek destinasi dapat diidentifikasi dengan cara menganalisis
isi dari data yang dikumpulkan pada tahap awal destinasi. Tahap ini meliputi wawancara
kualitatif, seperti alam, keragaman kegiatan yang ditawarkan kepada wisatawan, atau gunung
sebagai daya tarik utama (dengan kegiatan seperti hiking atau sepeda downhill). Selain itu, juga
memberdayakan desa sebagai pusat perbelanjaan, makanan dan hiburan, aksesibilitas tujuan,
memancing, spa, fasilitas kolam renang, dan lain sebagainya.
Interaksi sosial merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan
atribut merek destinasi yang muncul dari individu dalam kelompok perjalanan atau di luar
kelompok. Hal ini kerap muncul dalam pertemuan layanan. Selain itu, interaksi juga meliputi
dengan wisatawan lain, penduduk lokal, dan teman-teman yang tinggal permanen di tempat
tujuan. Waktu yang dihabiskan sebelum perjalanan untuk pencarian informasi, perencanaan dan
pemesanan, serta investasi dalam peralatan merupakan input yang paling penting dari sumber
daya wisatawan.
Perspektif lama mendefinisikan lamanya ekuitas merek sebagai nilai keuangan, yang
menunjukkan bahwa organisasi bergantung dari respons pelanggan terhadap pemasaran merek.
Misalnya merek hiburan (seperti film, buku, atau video game), yang cenderung memperoleh
pendapatan besar di awal siklus, dan hanya berkurang ke aliran pendapatan yang sangat kecil
(jika ada), setelah periode singkat. Ekuitas merek destinasi harus diukur sebagai nilai bersih masa
sekarang, dari perkiraan arus kas seumur hidup suatu merek itu. Meskipun hal tersebut dapat
menjadi semacam peringatan, tetapi menjadikan merek sebagai nilai-nilai produk destinasi, yang
merupakan langkah tepat untuk merancang ekuitas merek, tanpa mengakhiri siklus hidup
produk destinasi mereka. Dapat dikatakan bahwa merek destinasi adalah produk holistik, yang
unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai organisasi serta harus
dipertanggungjawabkan bersama-sama.
Kegiatan pemasaran yang dapat dilakukan :
1. Menyusun kalender kegiatan pariwisata yang selalu dimutakhirkan, terutama yang
berkaitan dengan event-event penting yang bersifat kedaerahan.
2. Melakukan kerjasama promosi dengan organisasi pariwisata setempat beserta jaringannya
(perhimpunan pemandu, hotel, restoran) dan dunia usaha pariwisata.
3. Menyediakan jasa pemandu yang profesional.
185