Page 57 - KAJIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI INVESTASI DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 57

• HASIL KAJIAN

                                                            4            POTENSI INVESTASI








                  4.1  Tatanan Geologi Bayah Dome
                        Secara fisiografi (van Bemmelen, 1949), daerah Kawasan Geopark Bayah Dome

                  dan sekitarnya merupakan bagian dari Zona Pegunungan Bayah (Domes and Ridges in
                  The Central Depression Zone), dimulai dari daerah Ujung  Kulon dan memanjang ke

                  arah timur hingga ke daerah Bayah. Zona ini memiliki morfologi kubah (domes) dan

                  punggungan (ridge) yang dikontrol oleh struktur dan litologi. Jenis litologi pembentuk
                  morfologi zona ini terdiri atas batuan sedimen, metamorf, dan batuan beku, serta batuan

                  gunung api berumur Kuarter dan endapan aluvial. Morfologi zona ini juga dipengaruhi
                  oleh struktur geologi yang berkembang seperti perlipatan, sesar, dan kekar.

                        Bayah  Dome  adalah  sebuah  struktur  vulkanik  yang  berumur  Tersier  hingga

                  Kuarter. Bagian tengah dari Bayah Dome disusun oleh batuan volkanik berupa breksi,
                  tuff,  dan  lava  yang  berkomposisi  andesitik  hingga  dasitik,  yang  berumur  Oligosen  –

                  Miosen serta intrusi diorit hingga andesit yang berumur Pliosen  – Kuarter. Di bagian
                  utara disusun oleh ignimbrit yang berkomposisi dasitik. Sementara di bagian barat dan

                  timur  ditutupi  oleh  batuan  volkanik  berupa  tuf  dan  breksi  yang  berumur  Pliosen  –

                  Kuarter  (Sujatmiko  dan  Santoso,  1992).  Selama  proses  pengkubahan,  terbentuk  pula
                  batuan sedimen klastik dan batugamping.

                        Keterbentukan Bayah Dome merupakan hasil dari proses geologi yang kompleks.
                  Menurut Van Bemmelen (1949), keterbentukan Bayah Dome ini dimulai pada Periode

                  Akhir Paleogen hingga Kuarter. Tektonik pada Paleogen Akhir berlangsung bersamaan
                  dengan  magmatisme  sehingga  menghasilkan  piroklastik  dan  sedimen  volkanoklastik

                  (Formasi  Cikasungka)  dan  seri  batuan  intrusif  dangkal  andesitik  dan  dasitik.

                  Paleogeografi daerah Banten Selatan belum mengalami perubahan hingga Kala Miosen.
                  Proses  magmatisme  semakin  ekstensif  terjadi  saat  Pliosen,  yang  menyebabkan

                  keterbentukan endapan  piroklastik  dan  lava  andesit  minor  pada  Tuf  Malingping,  Tuf

                      54
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62