Page 61 - KAJIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI INVESTASI DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 61
proses meliputi aktivitas tektonik, sedimentasi, pembentukan tanah (pelapukan),
aktivitas gunungapi, dan lain-lain.
Geosite yang ada di kawasan Geopark Bayah Dome dapat dikategorikan
menjadi beberapa keragaman geologi seperti jenis batuan, fosil, morfologi, pantai, dan
pulau. Keragaman geologi tidak lepas dari fenomena geologi yang berkaitan dengan
pembentukan Bayah Dome. Secara garis besar keragaman geologi di kawasan Geopark
Bayah Dome dapat dikelompokan menjadi Endapan Delta Purba Bayah, Intrusi
Granodiorit, Mineralisasi Bayah Dome, Zona Depresi Citorek, dan keragaman lain yang
berkaitan dengan proses pengkubahan seperti proses volkanisme, pengendapan batuan
sedimen, dan karstifikasi.
4.2.1. Endapan Delta Purba Bayah
Formasi Bayah umumnya tersingkap di bagian selatan Bayah. Kusumabrata
(1994) mengidentifikasi formasi ini menjadi 3 sekuen, yaitu sekuen bawah, tengah dan
atas. Berikut penjelasan masing-masing sekuen.
a. Sekuen Bawah tersusun atas perselingan shale karbonan berwarna coklat gelap dan
batupasir karbonatan berwarna putih. batuan ini terendapkan pada Lingkungan Laut
Dangkal hingga lower delta. Analisis provenance menunjukkan bahwa batupasir
yang ada bersumber dari quartzose recycled dan sebagian kecil pada transisi orogen
provenance.
b. Sekuen Tengah dominan tersusun atas batupasir dan konglomerat, diikuti oleh
batulempung karbonatan yang terstratifikasi di dalam sekuen ini. Batuan pada sekuen
ini terendapkan pada system sungai braided. Analisis provenance menunjukkan
bahwa batupasir yang ada bersumber dari recycled orogen provenance.
c. Batuan pada Sekuen Atas terpengaruhi secara kuat oleh struktur lipatan sinklin dan
sesar yang tersusun oleh perselingan balutempung dan batupasir. Batuan ini
terendapkan pada sistem sungai meandering. Batuan ini juga bersumber dari recycled
orogen provenance.
Berdasarkan bukti pertrografi, Formasi Bayah diendapkan pada sayap utara
cekungan, bersamaan dengan Formasi Walat dan Ciletuh. Berdasarkan data palinologi
dan keberadaan fosil foraminifera, formasi ini terbentuk pada Kala Eosen Tengah. Dari
sekuen-sekuen yang ada, formasi ini dapat diasosiasikan dengan fasies pada lingkungan
sistem delta dan fluvial.
58

