Page 113 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 113
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
daerah seperti Kawasan Saba Budaya Baduy. Peran HPI sendiri berperan dalam melatih
dan meningkatkan kemampuan para pemandu wisata lokal dalam memberikan layanan
yang professional dan memehami budaya, tradisi, serta nilai-nilai lokal masyarakat Baduy.
5. Komunitas
Komunitas dalam konteks kelembagaan pariwisata di Kawasan Saba Budaya Baduy
mengacu kepada kelompok masyarakat yang terorganisasi, memiliki hubungan social dan
budaya yang erat, serta berperan aktif dalam pengelolaan pariwisata berbasis tradisi dan
kearifan lokal. Dalam komunitas Saba Baduy, lingkungan, dan nilai-nilai adat yang menjadi
inti daya tarik pariwisata terutama di Kawasan Saba Baduy. Selain itu terdapat wisuba
6. Biro Perjalanan
Biro perjalanan dalam kelembagaan Saba Baduy merupakan entitas yang berperan dalam
pengelolaan dan penyediaan layanan perjalanan untuk wisatawan yang ingin berkunjung
ke wilayah Saba Baduy. Dalam lingkup kelembagaan pariwisata, biro perjalanan ini
biasanya bertindak sebagai penghubung antara wisatawan dengan komunitas loka,
terutama dalam mengatur kunjungan ke Kawasan yang memiliki aturan adat yang ketat
terutama Saba Baduy. Adapaun WISUBA yang merupakan suatu biro perjalanan yang
sudah terkenal dengan membuka trip perjalanan mulai dari Rangkasbitung sampai menuju
Lokasi Saba Baduy. Selain WISUBA masih banyak lagi paket-paket wisata dari Jakarta
menuju Kawasan Saba Budaya Baduy.
Gambar 3.47 Wawancana Team Bersama Jaro Kanekes (Kepala Desa Kanekes)
Sumber : Hasil Survey Lapangan, 2024
3.2.5 Kondisi SDM di Kawasan Saba Budaya Baduy
Kondisi sumber daya manusia terutama masyarakat Baduy bagi wisatawan yang datang
ke Kawasan Saba Budaya Baduy, yang dimana banyak nya
1. Masyarakat Baduy terlibat dalam penyediaan kebutuhan wisata seperti penyedia
akomodasi, cenderamata, kebutuhan perjalanan, porter dan sebagai pemandu wisata
(beberapa telah tersertifikasi).
2. Masyarakat desa penyangga terlibat dalam penyediaan akomodasi, kebutuhan
perjalanan, operator transportasi, pemandu wisata, dan pendukung lainnya.
3. Belum adanya pola kerja sama yang terpadu dan terencana sehingga masih berjalan
masing-masing.
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 3- 48

