Page 186 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 186
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
Dengan pendekatan ini, hasil yang diharapkan antara lain:
1. Kawasan penyangga dan kawasan Saba Budaya Baduy dapat tetap terjaga
kelestariannya sekaligus menjadi contoh pengelolaan sampah berbasis kearifan lokal
yang berkelanjutan.
2. Kawasan Saba Budaya Baduy tetap terjaga kebersihannya sesuai dengan filosofi harmoni
dengan alam.
3. Wisatawan lebih sadar dan peduli terhadap kebersihan dan kearifan local masayarakat di
kawasan Saba Budaya Baduy
4. Masyarakat lokal mendapatkan manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah, seperti
produk daur ulang atau pupuk kompos.
II. Strategi Pengendalian Sampah Wisatawan
Pengelolaan sampah di kawasan wisata seperti kawasan inti dan kawasan penyangga
Baduy harus mempertimbangkan kearifan lokal, kelestarian lingkungan, serta perilaku
wisatawan. Berikut adalah konsep pengendalian sampah yang dapat diterapkan di kedua
kawasan:
1. KAWASAN INTI
A. Pengurangan Sampah di Sumber
a. Pelarangan Bahan non-ramah
Lingkungan
o Larangan membawa plastik sekali
pakai, botol plastik, dan kemasan
makanan yang tidak ramah
lingkungan ke kawasan inti.
o Memberikan alternatif, seperti tas kain
atau wadah yang dapat digunakan
ulang.
b. Pemberian Informasi
Menyediakan papan informasi di titik
masuk (Ciboleger, Cijahe dan BInong
Raya) tentang larangan membawa
barang yang menghasilkan sampah tidak
terurai.
B. Pengelolaan Sampah di Kawasan Inti
a. Sistem Bawa Pulang Sampah
Wisatawan diminta membawa pulang kembali sampah yang mereka hasilkan
selama di kawasan inti.
b. Penyediaan Kantong Sampah Ramah Lingkungan
Wisatawan diberikan kantong ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk
membawa kembali sampahnya.
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 47

