Page 322 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 322

LAPORAN AKHIR
                                                 Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya

                   •  Kawasan  Wisata  di  Bali  (Indonesia):  Banyak  kawasan  wisata  di  Bali  yang
                      mengimplementasikan konsep park and ride atau shuttle system yang memisahkan
                      kawasan  parkir  dari  pusat  kegiatan.  Biasanya  jarak  3-5  km  ini  ditentukan  untuk
                      menghindari  kemacetan  dan  memberi  ruang  bagi  wisatawan  untuk  menggunakan
                      kendaraan ramah lingkungan.

               4) Standar dari Organisasi Transportasi dan Pariwisata
               European Union (EU) dan beberapa negara maju di Eropa memiliki pedoman perencanaan
               transportasi di kawasan wisata yang mengharuskan jarak terminal utama sekitar 3-5 km dari
               kawasan  inti  untuk  menghindari  kepadatan  dan  untuk  menjaga  keindahan  alam  dan
               karakter budaya setempat.
               Berdasarkan benchmark jarak tersebut diatas, berikut rekomendasi jaraknya:

                   a)  Radius Minimal 3-5 Kilometer dari Kawasan Inti:
               Jika sistem transportasi lebih besar seperti terminal tipe C atau terminal antar kota sedang
               dipertimbangkan, jarak tersebut bisa dihitung dari gerbang masuk utama atau akses jalan
               utama menuju kawasan wisata, bukan hanya dari titik inti budaya itu sendiri. Contoh: Jika
               akses utama menuju kawasan wisata ada di Ciboleger, jarak 3-5 km akan dihitung dari titik
               gerbang Ciboleger menuju pusat atau kawasan inti desa.
               Dalam perencanaan pariwisata, jarak 3-5 km dapat dipertimbangkan sebagai jarak yang ideal
               untuk:
                      •  Menjaga  aksesibilitas  yang  mudah  bagi  wisatawan  yang  datang  dengan
                         kendaraan pribadi, serta meminimalkan kemacetan di kawasan inti.
                      •  Memberikan  ruang  bagi  parkir  kendaraan  besar,  terminal  bus,  atau  tempat
                         berhenti transportasi umum yang dapat menampung wisatawan sebelum mereka
                         melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan lokal atau angkutan umum.
               Jarak  ini  memungkinkan  untuk  memfasilitasi  mobilitas  yang  efisien  tanpa  membebani
               kawasan inti dengan kepadatan transportasi.

                   1)  Usulan Lokasi Alternatif:
                       •  Ciboleger  sendiri  sudah  dianggap  sebagai  pintu  masuk  wisata  utama  Baduy,
                          namun  jika  terminal  dibangun  disarankan  berada  di  daerah  sebelum  kawasan
                          penyangga  dari  arah  diluar  penyangga  (sebelum  ,  perlu  memastikan
                          infrastrukturnya berada di desa-desa penyangga lain, bukan langsung di area inti
                          budaya.
                       •  Alternatif  di  desa  Cisimeut  Kecamatan  Leuwidamar.  (di  luar  desa  penyangga
                          namun masih di wilayah Kecamatan Leuwidamar sesuai dengan arahan RTRW
                          Kabupaten Lebak Tahun 2023-2043).
                   2)  Prinsip Pembangunan Terminal yang Aman
                       a.  Desain Ramah Lingkungan:
               Walaupun  tidak  berada  diperbatasan  dengan  kawasan  (inti)  Saba  Budaya  Baduy,  desain
               terminal tetap mengadopsi desain arsitektural baduy sehingga wisatawan sudah merasakan
               “Vibes” atau suasana mengarah ke kawasan Baduy.






                            DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
                            PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK                                           7- 35
   317   318   319   320   321   322   323   324   325