Page 18 - LAPORAN PENELITIAN ITI SEPT 2021
P. 18
pemangku kepentingan dan masyarakat lokal. Di MATG, ada kesulitan yang terlihat dalam memisahkan tugas
antara Museum Molina dan geopark. Sekalipun keberadaan kemitraan antara museum dan geopark adalah
umum, mereka harus memiliki tugas yang berbeda dan, idealnya, harus dikelola oleh tim yang berbeda. Meski
demikian, bisa dimaklumi bahwa kekurangan dana menimbulkan kompromi yang ketat. Disamping itu, staf
geopark perlu memiliki keahlian yang beragam dalam mengelola warisan geologi, yang merupakan aspek
fundamental dari setiap geopark. Faktor penting lainnya adalah komunikasi yang baik antara staf geopark dan
otoritas publik lokal, yang bervariasi sesuai dengan mandat politik di tingkat administratif yang berbeda.
Pentingnya rencana pengelolaan adalah untuk memandu, mengatur, dan mengoordinasikan semua atribut
geopark, meningkatkan kemitraan, dan mengembangkan jaringan baru, untuk memastikan bahwa warisan
geologi dikelola dengan baik. rencana aksi memiliki tujuan untuk mengikuti tujuan di berbagai bidang
(konservasi, penelitian, dan pengembangan), mengidentifikasi, mendefinisikan, dan memprioritaskan tindakan
dan rencana sumber daya.
Terakhir, semua tindakan dan aktivitas yang dilakukan di geopark harus dicatat dalam database, karena ini akan
mendukung analisis pengembangan geopark dari waktu ke waktu. Belum adanya database yang memadai di
kedua geopark tersebut menjadikan penelitian saat ini menjadi tantangan utama dan tentunya juga merugikan
bagi staf geopark ketika harus membuat laporan dan mempersiapkan berkas reevaluasi.
Mengenai manajemen, penting untuk memastikan :
(a) adanya rencana pengelolaan dan tindakan,
(b) pelaksanaan pengelolaan partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam tindakan dan kegiatan,
(c) tim yang terkoordinasi dengan baik mengikuti perencanaan tahunan yang telah disetujui sebelumnya, dan
(d) pembuatan database khusus untuk dicatat data tentang semua tindakan dan aktivitas yang berkembang di
geopark.
2. Pengembangan Geopark di Cina
Cina adalah salah satu negara pertama yang secara aktif bergabung dalam promosi Program Geopark yang
disponsori UNESCO. UNESCO telah meminta agar Geopark dijadikan sebagai basis pemasyarakatan ilmiah.
Terkait hal ini, China telah meluncurkan berbagai upaya holistik dalam persiapan narasi, signage, desain rute
wisata, penyusunan buku panduan, pelatihan pemandu wisata, dan pameran museum. Pengetahuan tentang ilmu
kebumian, meteorologi, zoologi dan botani pun telah dimasukkan ke dalam cerita untuk menggantikan dongeng
dan cerita rakyat. Sosialisasi ilmiah ini telah diintegrasikan dalam pariwisata, pendidikan dan rekreasi.
Saat ini, gerakan Geopark tersebar luas di Tiongkok dan menjadi basis popularisasi ilmiah publik. Pembentukan
Geopark telah membantu pemerintah daerah dan penduduk untuk menyadari pentingnya menjaga sumber daya
warisan geologi dan geo-lingkungan, dan untuk berpartisipasi secara hati-hati dalam pendirian dan
pengoperasiannya. Akibatnya, model sosial baru yang mengakui warisan geologi dan lingkungan terus
dikembangkan. Misalnya, sejak berdirinya Taman Nasional Gunung Yuntaishan, Provinsi Henan, penduduk di
daerah tersebut telah merawat hutan dan warisan geologis dengan baik dan saat ini tidak ada yang diizinkan
untuk menebang pohon. Konsekuensinya, perlindungan sumber daya alam dan lingkungan geologi menjadi hal
yang biasa dilakukan oleh penduduk sekitar.
9