Page 112 - KAJIAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MELALUI GEOPARK PRODUCT DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME 2024
P. 112
Kepiting Bakau, dll. Beberapa ikan laut terutama Ikan Tenggiri menjadi bahan utama
dalam membuat Bakso Ikan terutama di Kecamatan Malimping yang menjadi andalan
Geopark Product Klaster 2 selai yang telah disebutkan sebelumnya.
Pengembangan Geopark Product Klaster 2 juga didasarkan pada jalur
pengembangan Geowisata Bayah Dome pada dokumen Master Plan Geopark Bayah
Dome yang memiliki tema Coastal Scenic Scape Trail ini merupakan jalur untuk
menikmati indahnya lansekap sepanjang pesisir selatan geopark Bayah Dome yang
beragam mulai dari hamparan pasir bergumuk hingga bebatuan dengan keunikannya
yang meninggalkan cerita dari jutaan tahun yang lalu tentang proses panjang dan
dinamika perubahan dari delta purba hingga sekarang menjadi pantai dengan deburan
ombaknya.
Pengembangan Geopark Product Bayah Dome Klaster 3 (Gambar 4.69)
didasarkan pada luasan serta keberadaan kawasan itu sendiri sebagai kawasan
penyangga kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kecamatan yang masuk dalam Klaster 3 ini yaitu
Kecamatan Cibeber dimana kecamatan ini adalah Kecamatan terluas di Kabupaten
Lebak dan hampir 50% dari wilayahnya masuk ke dalam Kawasan Taman Nasional
Gunung Halimun Salak. Berdasarkan topografinya, maka wilayah ini memiliki
topografi pegunungan dengan ketinggian antara 500 – 1.800 mdpl yang menyebabkan
kawasan ini termasuk wilayah yang susah untuk diakses karena sarana aksesibilitas
berupa jalan kolektor memiliki kondisi yang sempit, banyak yang rusak, serta rawan
longsor terutama pada musim hujan.
Berdasarkan pola pemanfaatan ruang/kawasan maka klaster ini memiliki pola
penggunaan/pemanfaatan ruang/kawasannya adalah kawasan pertanian pangan lahan
kering dan lahan basah; perkebunan; serta kawasan hutan terutama kawasan
perlindungan alam yaitu Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang dikelola oleh
Kemeterian Lingkungan hidup dan Kehutanan dan hutan produksi yang dikelola oleh
Perum Perhutani. Pola penggunaan/pemanfaatan ruang sebagai lahan pertanian pangan
lahan kering dan basah terutama di Desa Adat Kasepuhan Citorek menghasilkan
produk pertanian Beras Merah yang dapat menjadi Geopark Product dari klaster ini.
Selain sebagai lahan pertanian (kering/huma dan basah) yang menghasilkan Beras
Merah dari Desa Adat Kasepuhan Citorek, pola penggunaan ruang pada wilayah ini
juga dimanfaatkan sebagai perkebunan terutama perkebunan teh yang menghasilkan
produk Teh Organik. Teh Organik Banten Tea yang ditanam pada perkebunan Teh
Cikuya, Desa Hegarmanah juga merupakan salah satu produk yang dapat dijadikan
sebagai Geopark Produk dari Klaster 3. Teh dari perkebunan ini memiliki kualitas
yang bagus karena ditanam pada ketinggian di atas 800 mdpl serta dalam pengelolaan
perkebunannya baik pemupukan maupun pengendalian hama tidak menggunakan
bahan kimia.
IV. Hasil & Pembahasan 103

