Page 85 - KAJIAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MELALUI GEOPARK PRODUCT DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME 2024
P. 85

2.    Sintesa Strategis Capacity Building

                           Dalam  hal  capacity  building,  pemberdayaan  masyarakat  lokal  adalah  suatu
                     kewajiban  yang  tidak  boleh  ditinggalkan  dalam  pembangunan  dan  pengembangan
                     ekowisata; baik di dalam kawasan TN maupun di kawasan penyangganya. Hal tersebut
                     bukan  hanya  sebagai  kewajiban  sosial  dari  suatu  pembangunan  yang  dilakukan  –
                     ataupun hanya sebagai wujud dari hak partisipasi masyarakat lokal – melainkan juga
                     harus dimaknai sebagai langkah strategis untuk pencapaian manfaat bersama. Peranan
                     dan  fungsi  masyarakat  lokal  setidaknya  patut  dimaknai  menjadi  5  posisi  penting
                     berikut, yaitu : a). sebagai social power, b). sebagai source of social-capital assets, c).
                     sebagai economic-practitioners, d). sebagai marketing & promotion agents, dan e).
                     sebagai strategic supplier dalam banyak aspek. Dukungan masyarakat lokal terhadap
                     berbagai pembangunan ekowisata di kawasan TN adalah bukan saja merupakan social
                     power yang sangat mahal harganya, melainkan juga akan sangat penting artinya dalam
                     aspek pengaman kawasan secara keseluruhan. Berbagai social capital yang hidup dan
                     berkembang ditengah-tengah masyarakat lokal adalah sangat bermanfaat dan tinggi
                     nilainya  untuk  melengkapi  dan/atau  memperkaya  berbagai  daya  tarik  serta  atraksi
                     wisata alam yang terdapat Kawasan Geopark Bayah Dome. Sebagai pelaku langsung
                     kegiatan ekonomi yang pasti selalu dibutuhkan dan berasosiasi dengan suatu lokasi
                     DTWA, maka masyarakat lokal juga menjadi sangat strategis untuk bertindak dan
                     diberdayakan sebagai  strategic supplier maupun sebagai  marketing and promotion
                     agents. Berbagai bukti empiris menunjukan bahwa persepsi dan motivasi masyarakat
                     lokal untuk berperan serta dalam pembangunan berbagai DTWA atau pun Kawasan
                     Geopark di Indonesia adalah sangat besar. Namun demikian, di satu sisi hingga saat
                     ini potensi strategis tersebut masih belum diberdayakan dan ditata secara optimum.
                           Pada  banyak  kejadian,  eksistensi  dan  keikutsertaan  masyarakat  lokal  dalam
                     pembangunan pariwisata di berbagai wilayah (TWA, TN, Geopark, dan sebagainya)
                     hingga  saat  ini  umumnya  hanyalah  sebatas  keterlibatan  dalam  berbagai  bentuk
                     kegiatan usaha ekonomi mikro; yang pada banyak kasus menujukan bahwa manfaat
                     finansial yang mereka dapatkan masih tergolong sangat kecil. Hal itu menyebabkan
                     terjadinya beragam dinamika kontra produktif dengan segala domino effect yang ada.
                     Telah banyak dipaparkan berbagai dinamika negatif yang berkaitan dengan eksistensi
                     dan kinerja masyarakat lokal dalam pembangunan wisata alam nasional, yang secara
                     umum  dapat  dikatakan  bermula  dari  beberapa  hal  penting  berikut,  yaitu:  a).
                     keterbatasan kompetensi dan pengalaman, b). keterbatasan finansial, c). keterbatasan
                     ruang ekspresi, serta d). kekeliruan penata-kelolaan. Adanya keterbatasan kompetensi
                     dan pengalaman telah menyebab masyarakat lokal menjadi “kebuntuan” arah untuk
                     menyelenggarakan  kegiatan  ekonomi  yang  lebih  efektif  untuk  mengangkat  derajat
                     kehidupan  mereka  sebagai  bagian  dari  masyarakat  sekitar  hutan  dan/ataupun
                     masyarakat  pedesaan  secara  umum.  Keterbatasan  finansial  (dan  sulitnya  akses
                     finansial per-bank-an) tidak saja menjadikan mereka memutar usaha ekonominya pada
                     skala yang sangat mikro serta sangat jauh dari kebutuhan skala-ekonomis suatu usaha
                     secara finansial, melainkan  juga  telah menyebabkan  banyak  diantara  mereka  yang



                                                                              IV. Hasil & Pembahasan         76
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90