Page 104 - KAJIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI INVESTASI DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 104
Gambar 4.30. Grafik hubungan IHPB-KI dan inflasi tahunan periode 2010-2023
Selanjutnya, yang perlu diperhitungkan adalah status tanah. Tentunya semua
obyek geosite adalah milik negara yang dikuasai oleh pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Namun untuk pengembangan fasilitas pendukungnya,
diperlukan lahan ataupun jalan akses yang cukup luas, yang tidak semuanya dikuasai
oleh pemerintah. Akan sangat memudahkan jika lahan tersebut dikuasai oleh Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun badan usaha swasta, sehingga penggunaannya
dapat diupayakan melalui kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Sebaliknya, akan sangat menyulitkan jika lahan yang akan digunakan merupakan lahan
milik perseorangan/kelompok masyarakat dengan beragam karakteristiknya, terutama
jika lahan tersebut merupakan tanah adat. Diperlukan kajian yang cukup matang dalam
pembebasan lahannya, agar tidak terjadi konflik di kemudian hari. Oleh karenanya,
biaya pembebasan lahan ini sangatlah variatif, tergantung dari kondisi sosial-ekonomi
lokasi obyek wisata yang akan dikembangkan.
Obyek fasilitas pendukung wisata, seperti hotel yang dilengkapi restoran, lebih
mudah untuk dihitung kebutuhan investasinya. Untuk wilayah di sekitar Geopark Bayah
Dome, model hotel yang pali cocok untuk dikembangkan adalah cottage atau resort.
Saat ini, banyak dikembangkan konsep resort berbintang di beberapa kawasan wisata
seperti di Bali, Lombok, Labuhan Bajo, Bandung, dan Yogyakarta.
101

