Page 88 - Laporan Akhir- Kajian Keterkaitan Geo Bio Budaya
P. 88
1. Flora
Danau dan Pantai Talanca memiliki ke unikan atau ciri khas yaitu memiliki sebuah
rawa yang terbentuk dari telaga air payau sekaligus menjadi bagian ujung dari
sungai Cilangkahan, sungai Cilangkahan ini berhulu di blok Cilangkahan bagian
dari area hutan Leuweung Taman pinggiran hutan Gunung kedeng (Hutan diantara
Cijaku dan Desa Kadujajar Malingping). Akhir atau ujung sungai ini sebagian besar
tidak hanyut ke muara Karangnawing tapi tertahan tidak masuk ke laut dan
membentuk danau, yang disebut Danau dan Pantai Talanca. Begitupun jika
mengamati alur rembesan kalinya pun nyambung hingga ke situ rawa Apel di
Bagedur. Keberadaan ini diduga mempunyai historis panjang sejak zaman
Malingping purba.
Danau dan Pantai Talanca memiliki tipe vegetasi air payau dan hutan pantai hal ini
ditandai dengan ditemukannya jenis vegetasi mangrove sejati dan mangrove ikutan
diantaranya jenis pidada (Sonneratia caseolaris), Api-api (Avicennia alba), Butun
(Barringtonia asiatica), Pandan laut (Pandanus odorifer), dan kangkung laut (Ipomoea
pes-caprae).
Hasil inventarisasi flora di Danau dan Pantai Talanca tercatat sebanyak 18 jenis
flora dari 14 famili. Tercatat 1 jenis flora terdaftar dalam readlist IUCN International
Union for Conservation of Nature) yaitu Mahoni* (Swietenia macrophylla) kategori
Vulnerable (VU).
A B
C D
Gambar 4.59 Flora di Danau dan Pantai Talanca: A. Pandan laut (Pandanus
odorifer), B. Pidada merah (Sonneratia caseolaris), C. Butun (Barringtonia asiatica), dan D.
Api-api (Avicennia alba).
80