Page 239 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 239
Penilaian kelayakan investasi di Geopark Bayah Dome dapat dilakukan dengan berbagai
macam metode, yaitu:
1. Metode Pengembalian Investasi
2. Metode Penyesuaian Nilai Sekarang (Net Present Value/NPV)
3. Metode Indeks Keuntungan (Profitability Index/PI)
4. Metode Tingkat Balikan Internal (Internal Rate of Return/IRR)
Untuk investasi, kebutuhan dana dapat dibedakan menjadi 2 kelompok dana yaitu Capital
Expenditure (CAPEX)/Belaja Modal/Aktiva Tetap dan Operational Expenditure (OPEX)/Belanja
Operasional/Modal Kerja. Dalam menyusun rencana kebutuhan dana untuk aktiva tetap,
perusahaan terlebih dahulu perlu menggolongkan bentuk-bentuk aktiva tetap yang
dibutuhkannya untuk melakukan kegiatan operasional. Dalam hal ini, aktiva tetap itu sendiri
dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu sebagai berikut :
a. CAPEX/Aktiva Tetap Berwujud;
• tanah dan pengembangan lokasi
• bangunan dan perlengkapannya
• peralatan dan utilitas
• aktiva tetap lainnya, seperti perlengkapan angkutan.
b. CAPEX/Aktiva Tetap Tidak Berwujud;
• perizinan, fee kontrak bangun, AMDAL/Andal-Lalin, lisensi, pembayaran lumpsum untuk
teknologi, engineering fees, goodwill
• biaya pendahuluan, seperti biaya untuk penyiapan pembuatan laporan studi kelayakan,
survei pasar, dan legal fee.
• biaya sebelum operasi, seperti penarikan tenaga kerja, biaya latihan, beban bunga, dan
biaya selama masa percobaan operasional.
Adapun berkaitan dengan kebutuhan dana untuk OPEX/modal kerja, modal kerja itu
sendiri dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu :
a. Modal Kerja Bruto, yaitu modal kerja yang menunjukkan semua investasi yang diperlukan
untuk aktiva lancar yang terdiri dari kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan
sebagainya.
b. Modal Kerja Neto, yaitu selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek.
Gambar 5.67 Konsep Ekonomi Pariwisata Geopark Bayah Dome
Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan untuk membangun serta membeli
aset-aset yang dibutuhkan. Untuk itu, diperlukan analisis terhadap Indeks Harga Perdagangan Besar -
Konstruksi Indonesia (IHPB-KI). IHPB-KI tahun 2010 adalah 100, menunjukkan tren yang meningkat
dengan besaran inflasi tahunan yang berfluktuasi. IHPB-KI tahun 2023 relatif terhadap tahun 2014 tumbuh
sebesar 34,56 %, lihat Gambar 4.30 di bawah ini.
214