Page 233 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 233
menjadi salah satu pengiring ritual seren taun, tabuhan dongdong
lojor dibawakan oleh sejumlah pemain secara riang gembira sebagai
wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Dalam prosesi ini
dua kelompok pemain dogdog lonjor dan pemain angklung buhun
saling berhadapan dan mengadu ketangkasannya. Adu ketangkasan ini
dibungkus dengan gaya jenaka sehingga menjadi tontonan yang
menghibur para penonton. Dogdog lojor merupakan warisan budaya
yang dimiliki oleh setiap kesepuhan yang ada di Kab. Lebak.
Diharapkan pemerintah Lebak dapat melestarikan dan
mempromosikan secara luas alat musik tradisional ini, yang dapat
menarik minat wisatawan mancanegara saat mengunjungi wisata
budaya. Untuk melihat objek pariwisata ini dapat dilihat pada gambar
4.37 di bawah ini.
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dan Indonesiakaya.com
Gambar 4.37 Kesenian Dogodg Lojor
c. Goong Koneng
Kesenian alat musik goong koneng merupakan alat musik tradisional,
alat musik ini tersebar di seluruh wilayah Kab. Lebak. Goong koneng
berasal dari bahasa Sunda “Koneng” yang berarti kuning, Goong
koneng merupakan alat musik yang dipukul sehingga dapat
mengeluarkan suara, alat musik yang terbuat dari leburan logam
seperti perunggu dengan tembaga, hal unik dari goong koneng ini yang
berwarna kuning. Goong koneng biasanya di mainkan saat acara adat
seperti seren taun, sebagai pengiring lagu, berlangsung dari matahari
terbenam hingga waktu subuh hal itu sekaligus menjadi pertanda
210 Isu dan Strategi Pengembangan Geopark Bayah Dome