Page 265 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 265
Sumber: Widodo dkk,2019
Gambar 2. 5 Desain InaTews
5. Keterkaitan Antara Mitigasi dengan Risiko
Ketika hendak melakukan tindakan mitigasi bencana, maka langkah
awal yang harus dilakukan yaitu dengan melakukan kajian risiko
bencana terhadap suatu wilayah. Dalam menghitung risiko bencana
sebuah daerah harus mengetahui bahaya (hazard), dan kerentanan
(vulnerability) pada suatu wilayah berdasarkan pada karakteristik
kondisi fisik wilayahnya. Keterkaitan antara mitigasi bencana dengan
risiko dapat dilihat berdasarkan tujuan mitigasi bencana (BPBD, 2018),
yaitu
a. Mengurangi dampak yang ditimbulkan, khususnya bagi penduduk;
b. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan;
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta
mengurangi dampak/risiko bencana sehingga masyarakat dapat
hidup dan bekerja dengan aman.
Tingkat risiko bencana dianalisis secara kuantitatif berdasarkan
komponen yang dijelaskan pada PERKA BNPB No. 2 Tahun 2012 yang
terdiri dari ancaman, kerentanan dan kapasitas untuk masing-masing
bencana pesisir yang mengancam lokasi penelitian. Untuk memperoleh
tingkat risiko bencana pada suatu wilayah dengan menghitung kerugian
yang ditimbulkan. Dalam menganalisis risiko bencana, dilakukan
beberapa tahapan di antaranya melalui penilaian bahaya (hazard),
penilaian kerentanan (vurnerability). Rumus dasar dalam menganalisis
risiko bencana dapat menggunakan rumus sebagai berikut
(berdasarkan PERKA BNPB No. 2 Tahun 2012) berikut ini
= ∗
Keterangan
R : Disaster Risk (Risiko Bencana)
H : Hazard Threat (Bahaya)
V : Vurnerability (Kerentanan)
6. Bahaya
242 Isu dan Strategi Pengembangan Geopark Bayah Dome