Page 156 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 156
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
Adapun rencana pengembangan kelembagaan pengelolaan Kawasan Saba Budaya Baduy
dan sekitarnya adalah sebagai berikut:
• Membentuk Badan Pengelola Saba Budaya Baduy (BPSBB) yang mandiri, profesional,
dan terdiri dari pemerintah daerah, pemerintah desa, Pokdarwis, masyarakat adat,
komunitas, dan pelaku usaha.
• Membangun kerja sama dengan perusahaan dan instansi pemerintah untuk dukungan
pengembangan kawasan dan implementasi rencana.
• Membangun kerja sama dengan komunitas, universitas dan lembaga riset untuk studi
dan pengembangan inovasi wisata berbasis budaya.
• Meningkatkan kapasitas masyarakat dan pelaku usaha pariwisata melalui program
pelatihan, sertifikasi, dan edukasi publik.
• Penerapan sistem monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan keberlanjutan dan
kualitas pengelolaan.
Gambar 5.6 Ilustrasi Logo Badan Pengelola Saba Budaya Baduy
Sumber: Hasil Pengolahan, 2024
5.1.6 Rencana Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Terdapat tiga bagian dalam skema perencanaan destinasi wisata yang sistematik dan
berkelanjutan, terutama bagi destinasi wisata warisan budaya yang mengandung unsur
pelibatan masyarakat dalam melestarikan dan “menjual” masa lalu (Timothy and Tosun,
2003). Model tersebut dikenal sebagai PIC (Participatory, Incrementasl, Collaboration) yang
menyediakan kerangka bagi keberlanjutan dengan pendekatan perencanaan yang normatif,
yang mencakup langkah-langkah proses perencanaan dalam prinsip-prinsip partisipasi/
pemberdayaan masyarakat, pembangunan yang bersifat penambahan atau peningkatan
(incremental), dan pembangunan kolaboratif.
Gambar 5.7 Skema Pemberdayaan dan Pelibatan Aktif Masyarakat
Sumber: Hasil Pengolahan, 2024
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 17

