Page 157 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 157

LAPORAN AKHIR
                                                 Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya

               Beberapa contoh suku asli yang telah menerapkan Participatory Development adalah Suku
               Maori  di  Selandia  Baru,  sebagai  salah  satu  suku  asli  yang  paling  diberdayakan  dari  sisi
               perspektif  pariwisata  warisan  budaya.  Suku  ini  telah  memenangkan  hak  mereka  untuk
               memiliki budaya mereka sendiri dan mengatur bagaimana industri pariwisata memanfaatkan
               simbolisme dan merek dagang mereka.
               Pengembangan  sumber  daya  manusia  dalam  kegiatan  ini  mengacu  pada  skema
               pengembangan  dan  pengupayaan  keberlanjutan  pariwisata  berbasis  masyarakat
               (Community-based Tourism, atau CBT). Ada sembilan (9) langkah dalam pelaksanaannya
               (Asia Pacific Economic Cooperation, 2008), yaitu:

               1.  Menilai kebutuhan dan kesiapan masyarakat terhadap pariwisata
                  a.  Mengajukan pertanyaan yang tepat
                       1)  Mengapa masyarakat harus dilibatkan dalam pariwisata
                       2)  Mengapa masyarakat memanfaatkan pariwisata
                  b.  Menentukan peran pariwisata
                       1)  Sebagai  sumber-sumber  alternatif  dan  mengutungkan  bagi  kehidupan  dan
                           pendapatan
                       2)  Sebagai alat justifikasi upaya pelestarian
                       3)  Sebagai media pelatihan bagi partisipasi di masa yang akan datang di sektor-
                           sektor ekonomi lainnya
                  c.  Melakukan analisis situasional
                       1)  Harapan masyarakat akan capaian dari CBT
                       2)  Menentukan nilai-nilai, sikap, aspirasi, dan kekhawatiran masyarakat
                       3)  Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja bagi pariwisata.

               2.  Mengedukasi dan mempersiapkan masyarakat bagi pariwisata
                   a.  Menyelenggaraan penilaian pendahuluan
                       1)  Mengidentifikasi  kegiatan  potensial  pariwisata  untuk  dikembangkan  dan
                           dipromosikan
                       2)  Mengembangkan keterkaitan dengan daya tarik wisata sekitarnya
                       3)  Mengelola lokakarya spesifik untuk elemen masyarakat yang berbeda-beda
                       4)  Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
                       5)  Mengembangkan dan melaksanakan modul pelatihan yang lebih maju
                    b.  Melakukan perjalanan studi dan pelatihan “Community to Community”
                    c.  Menyusun manual pelatihan.

               3.  Mengidentifikasi dan membangun kepemimpinan / local champion
                    a.  Visioner
                    b.  Komunikasi yang baik
                    c.  Disiplin
                    d.  Proaktif
                    e.  Inovatif
                    f.   Masuk akal.






                           BIDANG DESTINASI
                           DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
                           PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK                                              5- 18
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162