Page 377 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 377
Geopark yang merupakan aset ekonomi perlu dikelola dengan berkelanjutan,
contohnya melalui pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab dengan
indikator pariwisata seperti sistem monitoring. Geowisata yang melihat kinerja
baik dari sisi pelayanan dan permintaan (supply-demand). Dari sisi kewenangan,
tantangan yang sekaligus dapat menjadi potensi dalam pengelolaan geopark
dalam suatu kawasan adalah mekanisme interaksi dengan badan lain yang sudah
ada di kawasan tersebut seperti badan otoritas pariwisata, balai besar taman
nasional, dan lain-lain (gambar 1). Mekanisme interaksi tersebut apabila tidak
diatur dan dikelola dengan baik tentunya akan menimbulkan beberapa hal
kontra produktif dalam pengelolaan geopark seperti tumpang tindih
kewenangan antar lembaga, ketidakjelasan dan ketidakpastian mekanisme
pengelolaan kawasan. Sebaliknya, dengan mekanisme koordinasi yang efektif,
keberadaan banyak lembaga dan badan di dalam suatu kawasan dapat
menghasilkan suatu kolaborasi antar lembaga yang mempercepat pengelolaan
geopark di suatu kawasan. Terdapat beberapa contoh yang dapat
dipertimbangkan dalam membentuk pengelolaan yang tepat antara lain
(https://www.geoparktoolkit.org/)
a. Beberapa organisasi, seperti badan pemerintah, mungkin tidak dapat
menarik aliran pendanaan tertentu atau memperoleh keuntungan pajak.
Sebagai contoh keberadaan UPT yang perlu ditingkatkan menjadi BLUD
untuk dapat menerima dan mengelola pendapatan yang masuk;
b. Taman nasional/taman alam mungkin perlu membentuk komite geopark
atau kemitraan terpisah, yang mungkin terpisah dari komite yang ada. Ini