Page 145 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 145
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
kepastian ketersediaan layanan transportasi yang operasikan oleh pemerintah daerah atau
pengelola kawasan ini.
Gambar 5.3 Pola Alur Pengunjung untuk Produk Wisata Budaya Hardcore
Sumber: Hasil Pengolahan, 2024
Pola alur pengunjung untuk produk Wisata Budaya Hardcore memiliki pola yang sama dengan
produk yang sebelumnya namun berbeda tujuan di dalam kawasan, yaitu menuju Zona
Pelayanan Cijahe dan Binong Raya dimana zona ini sangat dekat dengan perkampungan
Baduy Dalam dimana wisata budaya yang mendalam dapat dilakukan. Wisatawan akan
berkunjung ke Anjungan Cijahe untuk mendapatkan pelayanan yang sama dengan Ciboleger,
namun dengan skala yang lebih kecil, termasuk melalui prosedur untuk memasuki Zona Inti –
Desa Kanekes.
Wisatawan yang berkunjung Zona Inti akan menikmati pengalaman wisata budaya yang
eksklusif, seperti menginap di rumah warga, mengikuti tata cara kehidupan, termasuk
mendapatkan wawasan tentang nilai-nilai kearifan lokal beserta wujud implementasinya.
Wisatawan memiliki dua pilihan untuk pulang, yaitu kembali ke Zona Pelayanan Cijahe dan
kemudian pulang atau melakukan trekking yang kurang lebih empat jam perjalanan menuju
Zona Pelayanan Ciboleger secara terpandu. Jalur trekking ini akan memberikan pengalaman
yang berbeda bagi wisatawan dan dapat melihat secara lebih utuh bagaimana Kampung
Baduy berkembang dan bertahan hingga kini. Sistem Gerbang yang terintegrasi akan
memastikan seorang wisatawan terpantau ketika masuk ke Zona Inti dan keluar. Bagi
wisatawan yang tidak berkunjung ke Zona Inti, dapat menikmati berbagai daya tarik wisata
dengan aktivitas menarik di Zona Penyangga Barat.
5.1.2 Rencana Pengembangan Pasar
Pemasaran Destinasi Pariwisata adalah “sebuah proses yang terdiri dari sejumlah tahap dan
dilakukan secara terus menerus yang program-programnya direncanakan, diteliti, diterapkan,
diawasi dan dievaluasi oleh sebuah organisasi pengelolaan destinasi untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelaku perjalanan di destinasi dan juga untuk memenuhi visi, tujuan
dan sasaran DMO” (Morrison, 2010).
Dalam mengembangkan pasar dan kegiatan pemasaran pariwisata, perlu dilakukan
segmentasi dan penargetan pangsa pasar, serta mengembangkan Bauran Pemasaran
(Marketing Mix). Adapun elemen-elemen bauran pemasaran (McCarthy, 1960; Morrison,
2010) mencakup:
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 6

