Page 109 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 109
Gambar 2.48 Museum Multatuli
2. Stasiun Kereta Api Rangkasbitung (Rangkasbitoeng Spoor Wegent Diensteen)
Sejalan dengan riwayat sejarah jaman kolonialisme dan feodalisme di Rangkasbitung.
Posisi strategis Rangakasbitung pada masa itu tergambarkan dengan adanya peninggalan Stasiun
Kereta Api Rangkasbitung. Stasiun ini menjadi penanda bagaimana sumberdaya alam
dikumpulkan dan diambil dari rakyat di wilayah Banten bagian selatan. Jumlah yang sangat
banyak serta pola pengambilan yang terus-menerus menjadi alasan utama Pemerintahan
Kolonialisme Belanda mengupayakan pembangunan jaringan transportasi kereta ini.
Stasiun yang bersebelahan dengan bangunan bekas pabrik Minyak Kelapa tersebut,
hingga saat ini tetap menjadi lokasi yang strategis bagi jalur lalu-lintas perkeretaapian yang
menghubungkan Kabupaten Lebak dengan kota-kota besar lain seperti, Jakarta, Banten atau
Pandeglang. Sisa bentuk atap dan tiang-tiang penyangga yang sangat bercirikan bangunan pada
jaman kolonialisme Belanda masih bertahan hingga saat ini. Hal ini merupakan potensi besar
untuk digali dan dikembangkan cerita dan riwayat sejarah sekaligus menjadi bukti nyata dari
perjalanan sejarah kota Rangkasbitung.
Gambar 2.49 Stasiun Kereta Api Rangkasbitung
3. Bekas Pabrik Minyak Kelapa (Van Mex Olie Fabrieken)
Tepat bersebelahan dengan bangunan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, terdapat
bangunan bekas gedung Pabrik Minyak Kelapa Van Mex Olie Fabriken. Keberadaan sisa-sisa
banguan ini semakin melengkapi bukti-bukti strategisnya Kota Rangkasbitung sejak jaman
Kolonial Belanda. Selain itu, bangunan ini dikenang memiliki jasa pada saat Agresi Militer I
Belanda. Pada Masa Agres Militer I Belanda, seluruh wilayah Banten termasuk Lebak diblokade.
Kebutuhan masyarakat menjadi sulit bahkan tidak bisa didapatkan. Kondisi ini memicu
masyarakat bertindak kreatif dengan membuat beberapa jenis barang antara lain vaselin, granat,
garam, minyak tanah, sabun, dan obat-obatan yang mutu rendah di Rangkasbitung. Bangunan
bekas Mex Olie Fabrieken inilah yang digunakan sebagai tempat pembuatan granat bambu,
ranjau darat, bom tarik dan mortir. Namun karena bahan-bahan dan teknologi yang dipakai
87