Page 105 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 105
setempat menyatakan bahwa dengan kepastian hak penguasan hutan adat ini memberikan
ketenangan dan kejelasan sehingga bisa dibuat perencanaan dalam pengelolaan untuk beberapa
tahun ke depan.
Gambar 2.42 Hutan Pesona Meranti Kasepuhan Karang
2.11.2 Situs dan Makam Keramat
A. Pemakaman Wong Sagati
Salah satu yang menjadikan Sajira dianggap sebagai wewengkon kolot adalah di wilayah
ini terdapat beberapa komplek makam keramat serta penuh dengan cerita bersejarah. Komplek
makam tersebut antara lain : Kompleks Makam Prabu Dalem Cikur, Kompleks Makam Prabu
Dalem Hadi (Kompleks Makam Tengah), Kompleks makam Raden Patih Baijah di Kampung
Lembur Sawah, yang merupakan anak Patih Jahar atau Raden Aria Prawiranata (Patih Lebak yang
dimakamkan di Kampung Leuwi Ipuh Banjarsari). Menjadi yang paling terkenal adalah Kompleks
Pemakaman Wong Sagati yang berada di sisi Sungai Ciberang dan Kompleks Makam Prabu
Dalem Alingga (Makam Ayahanda Prabu Dalem Wong Sagati). Lokasinya terletak ±28 km dari
Rangkasbitung (pusat kota Kabupaten Lebak). Berdekatan dengan sebuah Geosite yang dikenal
masyarakat dengan nama Cadas Kadatuan di Sungai Ciberang.
Makam Wong Sagati memiliki kesamaan dengan Cadas Kadatuan yang membuat
keduanya menjadi terkenal. Bagian atas Cadas Kadatuan yang berbentuk segitiga tidak pernah
bisa terendam, demikian pula Makam Wong Sagati. Padahal kedua situs ini berada di aliran
Sungai Ciberang. Pada beberapa kali kejadian banjir besar, situs-situs ini tidak pernah diterjang
banjir sementara perkampungan di sekitarnya mengalami banjir.
Gambar 2.43 Makam Keramat Prabu Dalam Wong Sagati
83