Page 73 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 73
Intrusi Granodiorit
Daerah Bayah terkubahkan karena adanya penerobosan Formasi Cikotok oleh
Granodiorit pada Kala Oligo-Miosen. Pengolahan data pada diagram AMF, menujukkan batuan
menempati serial Calc-Alkalin, yang mengindikasikan bahwa batuan Granodiorit berasal dari
continental origin magma yang terbentuk pada lingkungan zona subduksi (Hartono dkk, 2008).
Batuan Granodiorit tersingkap kepermukaan sebagai batholite (sujatmiko & Santoso,
1992 dalam Ahnaf dkk, 2019), yang salah satu singkapannya ditemui di daerah Lebakpendeuy,
Cihara (Gambar 2.27). Proses tersebut dipengaruhi oleh tektonik global, yaitu karena adanya
fragmen dari Gondwana yang bergerak kearah utara mendekati zona subduksi lempeng Indo-
Australia dan Sunda (Sribudiyani, 2003 dalam Ahnaf, 2019). Hal ini menyebabkan terjadinya
orogenesa beberapa kali sehingga terjadi uplift. Ditemukannya zona kontak disekitar Granodiorit,
menunjukkan bahwa batuan ini menerobos batuan yang lebih muda (Ahnaf, 2019), yang
mengakibatkan pembentukan Kubah (Dome). Setelah itu, terjadi proses hidrotermal yang
menghasilkan mineral-mineral alterasi dan mineraliasi di tubuh batolit (Ahnaf, 2019).
Keberadaan Granodiorit di daerah Bayah berhubungan dengan keterdapatan Batuan
Metamorf yang terbentuk disekitar daerah terobosan Granodiorit (Sujatmiko & Santoso, 1992).
Batuan ini terdiri dtas batuan dengan derajat yang berbeda-beda. Batuan terbentuk akibat proses
kataklastik dan oleh pengaruh dynamo-metamorfosa. Salah satu tempat tersingkapnya batuan ini
yaitu pada Sungai Cigaber, Desa Lebakpendeuy, Kecamatan Cihara (Gambar 2.28).
Gambar 2.27 Singkapan Granodiorit di Lebakpendeuy, Cihara (kiri), foto dekat (kanan)
Gambar 2.28 Singkapan Batuan Metamorf yang ditemui di dinding dan lantai Sungai Cigaber
Keberadaan Formasi Bayah tersingkap di bagian selatan Bayah. Kusumabrata, 1994
mengidentifikasi formasi ini menjadi tiga sekuen, yaitu sekuen bawah, tengah dan atas. Berikut
penjelasan masing-masing sekuen adalah sebagai berikut:
51