Page 105 - Laporan Akhir- Kajian Keterkaitan Geo Bio Budaya
P. 105
Sri yang memang sakti, namun manusia juga berkehendak/berupaya).
Dilakukan pengobatan dan pencegahan serangan hama dengan menggunakan
obat-obatan yang diramu dari bahan alami di sekitar lingkungan. Mulai dari
daun-daunan hingga rempah-rempah diramu sedemikian rupa dengan
berpatokan pada pengetahuan turun-temurun.
4. Mapag Pare Beukah (Menjemput Padi mulai Merekah)
Ritual Adat yang dilakukan saat bulir padi mulai merekah. Dilakukan do’a-doa
permintaan kepada Sang Pencipta agar padi yang akan dipanen baik hasilnya.
Upacara ini juga sering dipandang sebagai penjemputan Dewi Sri. Berbagai
penganan tradisional biasanya dibuat dan dihidangkan para perempuan
masyarakat adat pada upacara ini.
5. Beberes/Mipit (Bersiap dan meminta ijin)
Tahap ritual meminta ijin untuk memanen padi yang sudah mulai penuh berisi
dan merunduk. Dilakukan pual pembuatan tumpeng oleh kaum perempuan
untuk dimakan bersama dan dibagikan kepada beberapa saudara Kasepuhan-
kasepuhan lain yang dekat.
6. Ngadiukeun ( Mendudukan)
Ini adalah proses ritual ketika padi yang sudah dipanen mulai disiapkan untuk
dimasukkan ke dalam leuit.
7. Seren Taun (Penyerahan/pergantian Tahun (masa tanam))
Ritual hajatan, selamatan hasil bumi dan permintaan untuk kesuburan dan
kemakmuran di masa tanam dan panen yang akan datang.
Gambar 4.70 Kesepuhan Pasir Eurih
4.3.3.3 Kasepuhan Bongkok, Kecamatan Sobang
Secara administratif Kasepuhan Bongkok berada di Desa Sukaresmi,
Kecamatan Sobang. Kasepuhan ini masih memiliki keterkaitan dengan Kasepuhan
Gelar Alam (sebelumnya Cipta Gelar), Sukabumi. Setiap perayaan serentaun, selalu
97