Page 113 - Laporan Akhir- Kajian Keterkaitan Geo Bio Budaya
P. 113
4.4. KETERKAITAN KERAGAMAN GEOLOGI, HAYATI DAN BUDAYA
Keadaaan geologi yang unik di suatu daerah akan mempengaruhi keragaman
yang lain seperti keragaman hayati dan juga keragaman budaya. Hal ini sesuai
dengan proses atau urutan keterjadiannya, dimana kondisi geologi suatu wilayah
akan terbentuk lebih dahulu yang berumur jauh lebih tua, baru kemudian jejak
kehidupan dimulai dengan adanya keanekaragaman hayatinya, baru kemudian
aspek budaya mulai tumbuh saat kehidupan manusia menempati Kawasan
tersebut. Sehingga secara alamiah, akan terdapat hubungkait antara ketiga aspek
tersebut, baik secara langsung mapun tidak langsung, dimana ketiganya bisa saling
mempengaruhi.
Keterkaitan antara aspek geologi, hayati dan budaya di Kawasan Geopark
Bayah Dome, dapat di kelompokkan dari aspek kehidupan (budaya) masyarakat
yang kemudian hadir memanfaatkan kondisi alam yang telah tersedia (dari aspek
geologi dan hayati) yang mereka gunakan untuk keberlangsungan kehidupannya
maupun dalam menjaga alamnya. Sehingga secara umum hubungkait tersebut
dapat dibedakan menjadi:
1. Budaya tatanen (bercocok tanam) Masyarakat adat untuk ketahanan pangan
2. Upaya Masyarakat adat dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungannya
3. Memanfaatkan sumberdaya hayati untuk membangun sarana/prasarana atau
insfrasturktur kebutuhan mereka pada zamannya
4. Memanfaatkan sumberdaya geologi (batuan/bentang alam) untuk sarana
ibadah ataupun pondasi bangunan
5. Memanfaatkan fenomena alam (geologi dan hayati) untuk memberi nama
sebuah daerah atau tempat (toponimi)
Secara lebih mendalam keterkaitan ketiga aspek utama geopark (geologi,
hayati dna budaya), dijelaskan di bawah ini.
4.4.1 Keterkaitan pada Konsep Ketahanan Pangan dan Budaya Tatanen
Masyarakat Adat
Di kawasan Geopark Bayah Dome secara garis besar terdapat dua
masyarakat adat yaitu masyarakat adat Baduy dan Kasepuhan Banten Kidul.
Secara umum, budaya yang berkembang adalah budaya Bertani atau “tatanen”.
Pada budaya bercocok tanam khususnya padi, terdapat keterkaitan antara
kondisi geologi, hayati dan budaya. Kondisi tanah yang subur akibat hasil lapukan
batuan volkanik menyebabkan budaya Bertani dapat berkembang di lokasi ini.
Umumnya kawasan kasepuhan yang digunakan untuk menanam padi merupakan
dataran tinggi dengan morfologi yang berbukit sehingga system pertanian yang
umum digunakan adalah huma (padi kebun) dan sawah tandah hujan. Jenis padi
yang ditanam pun merupakan padi yang cocok ditanam di kebun. Jenis padi kebun
yang selalu dijaga dan ditanam adalah ”Pare Gede”.
105