Page 166 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 166
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
5.2.1.4 Konsep Umum Sirkulasi dan Sistem Penghubung Kawasan Perencanaan
Ciboleger merupakan kawasan dengan tingkat vitalitas yang sangat paling tinggi
dibandingkan Cijahe dan Binong Raya. Perannya sebagai anker Kawasan wisata Saba
Budaya Baduy, berpotensi menimbulkan bangkitan arus pergerakan kedalam maupun keluar
kawasan. Walaupun demikian pertimbangan bangkitan lalu lintas baik keluar dan masuk di
Kawasan Cijahe dan Binong raya perlu pentaan dini mengantisipasi berkembangnya jumlah
pengunjung (demand) ke kawasan tersebut. Untuk itu diperlukan sebuah konsep pergerakan
yang efisien dan juga menganut sistem berkelanjutan bagi ketiga Kawasan yang dimaksud.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan konsep-konsep pergerakan sebagai berikut :
a. Optimalisasi aksesibilitas kawasan melalui pergerakan pada jalur utama yaitu jalan akses
utama dengan pembatasan “on-street parking” bagi kawasan-kawasan rawan titik konflik;
b. Meningkatkan integrasi kawasan dengan pembangunan titik transit SAUM yang optimal
dan tidak merusak lingkungan serta karakter kawasan kota lama Bandung;
c. Pembangunan sarana dan manajemen sistem “Park and Ride” yang terintegrasi sistem
SAUM dengan penempatan yang strategis bagi pejalan kaki maupun anker kawasan;
d. Pembangunan jalur pejalan kaki dengan hirarki yang jelas berdasarkan pola pergerakan;
e. Pembangunan jalur pejalan kaki pada lahan privat pada berbagai level ketinggian dengan
konsep “Passageway” untuk meningkatkan permeabilitas kawasan dengan skenario
kerjasama Public-Private Partnership.
• Peningkatan Permeabilitas Kawasan
- Permeabilitas kawasan merujuk pada kemampuan orang untuk bergerak dengan
mudah di dalam kawasan, khususnya di area yang memiliki berbagai bangunan
atau blok.
- Jalur pejalan kaki ini dirancang untuk memungkinkan orang bergerak melewati
bangunan privat (misalnya, melalui lorong-lorong, teras, atau bahkan ruang dalam
tertentu), sehingga mengurangi kebutuhan memutar atau menghindari akses yang
terhalang.
- Pada berbagai level ketinggian, seperti di lantai dasar, mezzanine, atau skybridge,
jalur ini dirancang agar terintegrasi dengan lingkungan sekitar untuk
menghubungkan titik-titik strategis, seperti stasiun, pusat perbelanjaan, dan
kantor.
• Konsep "Passageway"
"Passageway" adalah lorong atau jalur yang memungkinkan akses bebas untuk
pejalan kaki. Jalur ini sering dibangun dengan memanfaatkan ruang dalam atau sekitar
properti privat untuk mendukung mobilitas publik.
Misalnya, sebuah lahan kebun atau halaman rumah yang bersifat privat dapat
menyediakan akses publik melalui Sebagian lahannya yang kemudian terhubung
dengan jalan umum atau fasilitas publik lainnya.
• Skema Public-Private Partnership (PPP)
Dalam konteks ini, PPP berarti kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta
untuk merancang, membangun, dan mengelola jalur tersebut.
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 27

